Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Internasional
Donald Trump Ingin Bertemu Langsung Kim Jong-un Rundingkan Nuklir

Internasional - AZ - Rabu, 18/05/2016 - 16:01:37 WIB

Suluhriau- Bakal Calon Presiden Partai Republik Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan ingin bertemu langsung Kim Jong-un selaku pemimpin tertinggi Korea Utara, Rabu (18/5), dia menyatakan sang diktator perlu diajak mencari jalan mengakhiri ambisi membuat senjata berhulu ledak nuklir.

Dia tak masalah bila harus melawat ke Ibu Kota Pyongyang, kendati kedua negara secara de facto bermusuhan.

"Saya mau bicara dengannya. Saya tidak ada masalah bicara dengannya," kata Trump.

Di saat bersamaan, Trump mengatakan Pyongyang tak bisa sekadar diajak bicara. China, sebagai sekutu utama politik dan finansial rezim totaliter di Semenanjung Korea itu, harus pula dipaksa mendukung agenda AS.

"Dari sudut pandang ekonomi taktik ini mungkin, karena Amerika Serikat punya kekuatan lebih besar dari China," kata sang taipan kasino dan properti itu.

Trump beberapa kali melontarkan pernyataan yang terkesan memuji Kim Jong-un. Pada Januari lalu, politikus kontroversial itu menyebut sang pemimpin Korut punya gaya kepemimpinan "luar biasa."

Demikian pula tentang Rusia. Trump beberapa kali secara terbuka memuji Vladimir Putin yang oleh media Barat kerap dicitrakan berbahaya. Tapi, Trump menegaskan hanya menyukai Putin dalam urusan kepribadian.

"Bukan berarti kemudian hal itu akan mempengaruhi negosiasi AS-Rusia dalam banyak isu. Pandangan pribadi saya tidak akan membantu," tandasnya.

Bakal capres 69 tahun itu sepanjang wawancara menjabarkan pelbagai pandangan mengenai politik luar negeri dan kebijakan ekonomi.

Trump menyiratkan perbedaan gaya diplomasi dari era Presiden Barack Obama yang mengedepankan negosiasi oleh pejabat senior seandainya terpilih dalam pemilu November mendatang. Trump mengaku tak keberatan turun langsung memimpin tim diplomat membahas langsung masalah yang jadi perhatian Negeri Paman Sam dengan pihak musuh atau negara lain.

Politikus yang baru saja mengumumkan laporan kekayaan lebih dari USD 10 miliar (setara Rp 133 triliun) itu siap menarik AS dari kebijakan multilateral yang merugikan. Salah satunya adalah kebijakan pengurangan emisi karbon oleh 170 negara di Paris tahun lalu. Dengan demikian, Trump menyiratkan ketika nanti terpilih maka AS siap menegosiasikan ulang sikap di forum internasional yang tak sesuai dengan nilai-nilai konservatif atau sayap kanan.

Trump kini adalah satu-satunya bakal capres dari Partai Republik, karena pesaingnya satu per satu mengundurkan diri. Pengukuhannya sebagai calon resmi partai baru bisa didapat pada Juni mendatang. Trump kemungkinan akan menghadapi Hillary Clinton yang mewakili Partai Demokrat.

Sumber: merdeka.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved