Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Internasional
Debat Clinton dan Trump Berakhir Tanpa Jabat Tangan

Internasional - - Kamis, 20/10/2016 - 16:38:20 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Duel terakhir Hillary Clinton dan Donald Trump dalam debat calon presiden Amerika Serikat telah berlangsung di Las Vegas, Rabu malam waktu setempat (19/10/2016).

Debat berlangsung selama 90 menit untuk membahas berbagai permasalah di AS yang akan dihadapi kedua capres tersebut.

Berbeda dengan dua ajang sebelumnya, dalam debat yang berlangsung selama 90 menit di University of Las Vegas ini Trump terlihat tidak banyak menyela perkataan Clinton. Dalam dua debat sebelumnya, hampir seluruh perkataan Clinton disela dengan ucapan Trump seperti "tidak benar" atau "itu bohong."

Debat yang dimoderatori oleh Chris Wallace dari Fox News ini membahas berbagai permasalahan, mulai dari ekonomi hingga strategi pertahanan AS di dalam dan luar negeri. Pembicaraan soal visi dan misi, seperti dua debat sebelumnya, selalu berujung pada saling serang kepribadian dan skandal masing-masing.

Sebut saja Trump yang kembali menyudutkan Clinton terkait email pribadinya atau bocoran email tim kampanyenya di WikiLeaks. Trump juga kembali mengatakan bahwa Clinton "harus masuk penjara" karena telah berdusta kepada FBI dan menggunakan akun email pribadi saat menjabat Menteri Luar Negeri AS.

"Dia berbohong ratusan kali kepada masyarakat, kepada Kongres dan kepada FBI. Dia akan berakhir di penjara," kata Trump.

Clinton, juga seperti debat sebelumnya, menggunakan amunisi bocoran rekaman audio cabul Trump untuk menyerang calon presiden dari Partai Republik itu. Menurut Clinton, sifat dasar Donald Trump adalah melecehkan dan merendahkan wanita, sikap yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin.

"Donald berpikir merendahkan wanita membuat dia lebih hebat. Dia menyerang martabat, harga diri mereka, dan saya pikir tidak ada wanita yang tidak merasa seperti itu. Itulah Donald," kata Clinton.

Perdebatan juga mencuat dalam berbagai permasalahan, mulai dari pajak, utang negara, aborsi, pengaruh Rusia hingga strategi AS di Irak. Beberapa kali penonton riuh dengan tepuk tangan atau sorakan, memaksa Wallace menenangkan suasana sebelum berlanjut ke pertanyaan berikutnya.

Trump tampil lebih tenang dalam debat kali ini, interupsi oleh dirinya saat ini bisa dihitung jari tidak seperti dua debat sebelumnya. Clinton juga tidak lagi banyak mengeluarkan gestur tubuh seperti debat sebelumnya.

Tanpa jabat tangan

Clinton dan Trump meraih simpati pemilih dengan kalimat terakhir mereka di panggung debat Las Vegas. Clinton mengatakan dia akan membuat kehidupan masyarakat AS lebih baik, seperti yang telah dilakukannya selama ini ketika menjabat Senator AS.

"Itulah misi saya saat menjadi presiden. Saya akan membela keluarga-keluarga AS melawan kepentingan orang-orang berkuasa, melawan perusahaan. Saya akan memastikan kalian mendapatkan pekerjaan yang baik, dengan peningkatan upah, dan anak-anak dengan pendidikan yang lebih baik dari TK hingga kuliah," ujar Clinton.

Sementara Trump kembali mengumandangkan jargonnya, "Buat Amerika Hebat Lagi."

"Kami akan membuat Amerika hebat. Kita mengalami kemerosotan di kemiliteran, itu perlu diperbaiki. Kita punya militer terbaik di bumi. Tapi kita tidak mengurusi para veteran. Kita harus mengatasi masalah imigran ilegal," tegas Trump.

Berbeda dengan debat sebelumnya, ajang kali ini tidak diakhiri dengan jabat tangan. Usai perdebatan, Clinton beralih dari mimbarnya dan langsung menyalami Wallace, sementara Trump menyaksikannya sambil tetap berada di tempat.

Clinton kemudian bergerak ke arah penonton dan menyalami mereka, Trump mulai bergerak dari mimbarnya dan menyalami Wallace. Setelah itu, keluarga Trump naik ke atas panggung dan menyalaminya. Trump turun dari panggung bersama istrinya, Melania, dan anak-anaknya. Kedua capres sibuk sendiri dengan para pendukung mereka.

Debat kali ini berakhir tanpa jabat tangan. Pemilu AS akan berlangsung pada 8 November mendatang.

sumber: CNN Indonesia





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved