Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Religi
Soal Almaidah Ayat 51
Menelisik Terjemahan Kata Awliya di Alquran yang Beredar Saat Ini

Religi - - Senin, 24/10/2016 - 09:12:21 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Kemenag menjelaskan bahwa kata awliya di dalam Alquran memiliki banyak makna. Awliya dapat diartikan sebagai pemimpin, teman setia, teman-teman atau makna lain, tergantung konteksnya.

Dalam surah Al-Maidah ayat 51, berdasarkan edisi revisi tahun 2002 Terjemahan Alquran Kemenag yang telah mendapat tanda tashih dari LPMQ, kata awliya diterjemahkan sebagai 'teman setia'. Seluruh Alquran terjemahan yang beredar di Indonesia menuliskan hal yang sama.

Berdasarkan dilansir detikcom, di gerai buku di Jl Matraman, Jakarta Timur, Jumat (21/10/2016), puluhan Alquran yang dijual menerjemahkan kata awliya dalam penggalan surah Al-Maidah ayat 51 sebagai 'teman setia'. Tidak ada Alquran yang telah mendapatkan lisensi dari Kemenag itu menerjemahkan dengan kalimat lain.

Lisensi atau tanda tashih dari Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran (LPMQ) itu terdapat di lembar awal masing-masing Alquran. Tanda tashih ditulis menggunakan huruf Arab gundul atau tanpa harakat namun berbahasa Indonesia. Dalam istilah Indonesia, penulisan semacam ini sering disebut Arab pegon. Di bagian tanda tangan pimpinan LPMQ dibubuhi cap resmi.

Alquran tersebut diterbitkan pada tahun yang berbeda-beda. Namun memang semua Alquran yang ditilik diterbitkan setelah tahun 2002.

Sebelumnya Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi menjelaskan, bahwa pemaknaan kata awliya di dalam Alquran bermacam-macam. Kata awliya disebut 42 kali di dalam Alquran dengan makna yang berbeda-beda, sesuai konteks kalimatnya.

"Tidak benar kabar yang menyatakan bahwa telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Quran belakangan ini. Tuduhan bahwa pengeditan dilakukan atas instruksi Kementerian Agama juga tidak berdasar," ujar Muchlis. (dtc)







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved