Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Pendidikan
Wacana UN Jadi USBN Didukung, Asal Tidak Jadi Standar Kelulusan

Pendidikan - - Minggu, 04/12/2016 - 19:56:18 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengeluarkan kebijakan soal moratorium ujian nasional (UN) mendapatkan dukungan. Nantinya UN itu akan diganti menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

"Kami menunggu UN ini disetop sudah cukup lama. Kita senang melihat keputusan Mendikbud untuk mengganti UN dengan USBN. Kalau tujuannya untuk menaikkan mutu, kita harus mengiyakan. Asumsinya Mendikbud melihat guru harus memang sudah siap. Tapi kalau melihat sekarang ini, guru melakukan ujian menggunakan soal yang dibuat orang lain bukan dari guru. Harusnya guru-guru itu sudah disiapkan," kata peneliti dari Sekolah Tanpa Batas, Jimmy PH Paat, di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (4/12/2016).

Jimmy yang juga merupakan dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengatakan guru harus memiliki kualitas yang baik apabila Mendikbud merencanakan hal itu. Jimmy mengingatkan tentang penerapan UN zaman dulu yang dianggap terlalu sulit lalu malah membuat guru membagikan contekan.

"Kalau dulu guru menganggap soal-soalnya terlalu sulit maka murid dikasih contekan, tapi kalau guru yang bikin soal mungkin bisa akan mengurangi guru ngasih contekan," ucapnya.

Di tempat yang sama, koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) A Ubaid Matraji mengatakan USBN harus berbeda dengan UN. Menurutnya, USBN jangan menjadi standar kelulusan siswa.

"Rencana Mendikbud dalam rangka moratorium UN dengan diganti USBN. Kita setuju UN diganti USBN tapi kita tidak mau kalau USBN ini sama saja dengan UN. Harus berbeda dengan UN. Kita sangat setuju USBN ini tidak menjadi standar kelulusan siswa. Kalau masih sama menjadi standar kelulusan berarti sama aja dengan UN. USBN harus diletakkan sebagai alat, bukan tujuan. Karena dia alat maka USBN adalah bagian dari proses pembelajaran, bukan hasil akhir," ujar Ubaid. (dtc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved