Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Politik
Plt Gubernur DKI: Sayang, Panitia Parade Kebhinnekaan Tak Konsisten

Politik - - Minggu, 04/12/2016 - 20:42:37 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono menyebut panitia parade kebhinnekaan yang disebut 'Aksi Kita Indonesia' tak menepati perjanjian awal aksi alias tidak konsisten. Lelaki yang akrab dipanggil Soni ini sangat menyayangkan adanya massa yang tak menepati janji untuk tidak membawa atribut politik dalam aksinya.

"Hari ini kita melihat beberapa tidak konsisten, muncul atribut parpol tertentu sehingga saya sangat menyayangkan. Karena itu saya memberi imbauan, saya cek dari jam 06.00 WIB tadi di Monas. Yang pakai atribut partai saya suruh copot semua, yang pakai kaus saya suruh balik kausnya, kecuali wanita, enggak mungkin," ujar Soni kepada detikcom melalui sambungan telepon, Minggu (4/12/2016).

Soni menambahkan, dirinya telah memerintahkan jajaran Satuan Polisi Pamong Pradja untuk menertibkan tapi karena massa terlalu banyak, pihaknya kewalahan. Dia kemudian langsung meminta panitia aksi untuk mempertanggungjawabkan tindakan massa yang memakai atribut politik tersebut.

Soni akan memberi peringatan tertulis kepada panitia untuk dipanggil dan dimintai pertanggungjawaban karena aksi tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

"Kita minta tolong panitia minta sampaikan ke internalnya karena tidak konsisten sama janjinya. Acaranya sudah bagus tapi diwarnai kegiatan politik. Sebenarnya budaya ini bagus kalau substansinya, yang disayangkan itu muncul atribut partai," ujar Soni.

"Acara yang sudah bagus, kebhinnekaan, ada seni budayanya. Yang salah itu atribut politiknya saja. Tokoh parpolnya boleh," imbuhnya. (dtc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved