Jum'at, 29 Maret 2024
PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani 6 Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu
 
Internasional
Acara Mahathir Mohamad Berubah Rusuh, Sepatu dan Kursi Beterbangan

Internasional - - Senin, 14/08/2017 - 09:23:20 WIB

SULUHRIAU, Kuala Lumpur - Sebuah forum yang dipimpin oleh eks-Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang berusaha menggulingkan pemerintahan, berubah menjadi kerusuhan. Peserta acara melemparkan sepatu dan kursi, suar dinyalakan.

Dilansir AFP, Senin (14/8/2017), kerusuhan itu berlangsung di Shah Alam, pinggiran Kuala Lumpur, pada Minggu (13/8) kemarin. Acara pertemuan di aula kota itu diadakan untuk membahas skandal finansial yang menjerat Perdana Menteri Najib Razak, yang mendorong Mahathir untuk bereaksi.

Saat 90 menit acara berlangsung, provokator mulai melemparkan sepatu, kursi, dan botol ke arah Mahathir. Hal ini diceritakan oleh penyelenggara acara Syed Saddiq Syed Abdul Rahman kepada AFP.

Mereka juga menyalakan suar saat kerusuhan pecah. Sebuah video menunjukkan suasana ruangan yang dipenuhi asap.

Mahathir yang telah mendengarkan berbagai pertanyaan para hadirin kemudian dilarikan dari gedung. Dia dipastikan tak terluka akibat kejadian ini. Namun ada dua orang yang terluka.

"Jelas ini dirancang untuk membungkam Mahathir dan oposisi," kata Syed Saddiq, kepala kepemudaan Partai Bersatu yang didirikan Mahathir.

"Tapi kita tidak akan takut dengan orang-orang pengecut," ujarnya.

Oposisi senior Azmin Ali menyalahkan Najib yang "menggunakan premanisme untuk membungkan Mahathir. Ini adalah tindakan pengecut".

Tak jelas siapakah yang berada di balik aksi kekerasan ini. Namun ketegangan politik memang nyata adanya dan muncul sebelum Pemilu pertengahan 2018 nanti. Mahathir melihat ada ancaman di sebalik fenomena ini.

Mahathir yang menjadi perdana menteri pada 1981 sampai 2003 itu telah mengucilkan Najib melalui dugaan miliaran yang dirampok dari dana investasi negara, 1MDB. Dugaan itu disampaikan secara berani dalam kampanye tentang pencucian uang.

Sebelum kerusuhan pecah pada pertemuan bertajuk 'Tak Ada yang Disembunyikan' yang dihadiri 2.000 orang itu, Mahathir telah mengulangi kritiknya terhadap Najib dalam kaitannya dengan kasus 1 MDB.

Najib yang berasal dari UMNO itu membantah tuduhan soal 1MDB itu. Partai Mahathir telah bergabung dengan koalisi oposisi Pakatan Harapan. Bulan lalu, Mahathir diumumkan sebagai kepala koalisi dan seteru masa lalunya, Anwar Ibrahim yang di penjara, sebagai pemimpin keseluruhan.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved