SULUHRIAU, Pekanbaru- Masyarakat suku Talang Mamak yang bermukim di Dusun Sahdan Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Indragiri Hulu, Riau hidup dengan keterbatasan infrastruktur.

Salah satunya minimnya sarana pendidikan yang kurang memadai bagi anak-anak setempat.

Ustadz kondang asal Riau Abdul Somad mengaku turut prihatin dengan kondisi bangunan sekolah di Dusun Sahdan Desa Rantau Langsat tersebut.

Sebab, sekolah itu sangat memprihatinkan karena masih terbuat dari papan dan berlantai tanah. Oleh sebab itu, ustadz yang dikenal dengan ceramahnya yang lugas tersebut bersama Yayasan Muara yang diisi oleh para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, memprakarsai pembangunan gedung sekolah di daerah tertinggal Suku Talang Mamak tersebut.

Diceritakan Ustadz Abdul Somad, rencana pembangunan sekolah ini berawal ketika dirinya diminta untuk mengajar anak-anak Talang Mamak oleh mahasiswa UIN di Dusun Sahdan.

Untuk sampai ke lokasi bukan perkara mudah dan menguras tenaga. "Saya harus naik sampan selama tujuh jam untuk sampai ke dusun tersebut dan saya temukan sekolah tersebut masih dari papan dan berlantai tanah," ungkap Dosen UIN Suska Riau itu.

Sepulangnya dari Sahdan, Alumni Darul Hadist Maroko itu langsung membentuk Gerakan Sedekah Seribu Rupiah untuk Talang Mamak di kalangan mahasiswa UIN.

Bahkan gerakan itu diumumkan di media sosial miliknya. Hasilnya sangat positif dengan banyaknya penyumbang mengirimkan sedekah mereka langsung ke rekening Yayasan Muara. Bahkan sejumlah tokoh dan artis turut serta menyumbangkan dananya seperti anggota DPR RI Jon Erizal dan artis Dorce Gamalama.

Semuanya disampaikan Ustad Abdul Somad saat memberikan Tausyiah pada acara Tabligh Akbar yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Majelis Ta'lim (BKMT) Kabupaten Indragiri Hulu di Massjid Nurul Hidayah Rengat.

Pada kesempatan tersebut, Ustad Abdul Somad juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk ikut menyalurkan sedekahnya untuk kemajuan pendidikan di Talang Mamak. Dengan dibantu oleh BKMT dan Front Pembela Islam (FPI) Indragiri Hulu, akhirnya dalam Tabligh Akbar tersebut terkumpul dana lebih kurang Rp45 juta.

"Sedakah terkumpul ini akan langsung dibawa ke Dusun Sahdan untuk diserahkan kepada panitia pembangunan di tempat tersebut. Saya bersama tim dan FPI Inhu akan langsung memberikan dana tersebut, agar pembangunan sekolah dapat langsung dilaksanakan," jelasnya.

Ditegaskan pakar hadist dari Riau itu, bahwa dirinya hanya mencoba menggugah masyarakat untuk lebih peduli dengan sesama melalui sedekah karena dirinya beserta dosen UIN lainnya, tidak terlibat apapun dalam kepengurusan Yayasan Muara. Sebab Yayasan Muara hanya diisi oleh para mahasiswa dan mereka langsung mengajar di tempat itu.

Kenapa hanya Talang Mamak Indragiri Hulu? Ditegaskannya Bumi Gerbangsari inilah yang menyelematkan hidupnya karena mulai dari Indragiri Hulu ini dirinya mulai menuntut Ilmu Agama, disaat tidak ada sekolah mau menerima dirinya karena dulunya termasuk anak bandel. "Ini bentuk balas budi saya untuk Indragiri Hulu," tukasnya. [ckl]