Salah Satu Korban Meninggal Dunia,
Begini Kronologis Serangan Beruang Dialami Suami Istri Petani Karet di Kampar
Rabu, 04 Oktober 2017 - 09:51:14 WIB
SULUHRIAU, Kampar- Selasa, (3/10/2017) menjadi hari yang naas bagi pasangan suami istri, Saruli dan Bunui.
Warga Desa Teluk Paman Kecamatan Kampar Kiri ini diserang Beruang. Sekretaris Desa Teluk Paman, Mukhlis mengatakan, pasutri dengan empat putri dan satu putra itu sehari-hari berkebun Karet.
Pagi hari kejadian, mereka menyadap karet yang berjarak sekitar 500 meter dari belakang rumahnya.
Diperkirakan pukul 10.00 WIB, beruang tiba-tiba menyerang. Tak ada saksi yang melihat.
Saruli (60), korban yang diterkam beruang di kawasan hutan di Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar itu akhirnya dilarikan IGD RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru. Saruli terbaring lemah dengan kondisi terinfus di atas tempat tidur di sebuah ruangan di IGD itu.
Sekitar separuh dari bagian kepalanya ditutupi dengan perban. Darah merah segar tampak memenuhi perban yang melilit bagian kepala Saruli.
Bahkan darah itu sampai merembes dan mengenai bagian alas kepalanya.
Saruli berada dalam keadaannya sadar. Istri Saruli, Bunui (55) juga ikut menjadi korban penyerangan beruang. Namun sayang, nyawanya tak tertolong lantaran mengalami sejumlah luka parah. Ia meninggal dunia.
Dikutip dari Tribun Pekanbaru.com, kronologis peristiwa ini yakni;
1. Terjadi pagi hari
Di Kebun Karet itu hanya ada mereka berdua. Di sekitarnya kebun warga yang lain. Jarak lokasi kejadian masih jauh dari hutan.
Kawi (55) yang mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan Saruli (60), korban penyerangan beruang di Kabupaten Kampar menceritakan kronologis peristiwa naas tersebut.
Saat diwawancarai Tribun, Selasa (3/10/2017) sore di IGD RSUD Arifin Achmad Kawi menuturkan, peristiwa sendiri diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi.
2. Diserang saat perjalanan pulang
Saat itu Saruli dengan istrinya, Bunuidalam perjalanan pulang ke rumah sehabis memotong getah di kebun.
Tak lama berselang, seekor beruang tiba-tiba saja datang dan langsung menyerang istrinya.
"Waktu itu katanya, jarak dia dengan istrinya sekitar 10 meter. Istrinya berada di depan. Mereka jalan kaki beriringan," sebut Kawi lagi.
3. Bergumul dengan beruang
Saat itu menurut cerita yang disampaikan Saruli kepadanya, sang istri sudah dalam posisi tengah bergumul dengan beruang.
Bunui berusaha sekuat tenaga melawan dan melepaskan diri dari beruang ganas tersebut.
"Melihat itu, Saruli langsung berlari ke arah sang istri untuk mencoba menyelamatkan. Tapi ternyata dia juga diserang sampai tidak berdaya," kata Kawi.
Masih menurut keterangan Kawi, saat ditanyai, Saruli sempat mengungkapkan jika beruang tersebut berukuran besar. "Dia sempat bilang tadi sebelum penanganan (perawatan), beruangnya besar," ulas Kawi.
4. Beruang melarikan diri
Warga yang sedang memanen sawit tidak jauh dari lokasi kejadian, langsung berdatangan begitu tahu kejadian itu.
Mereka membawa peralatan seperti Dodos dan Parang untuk menolong korban.
"Melihat banyak warga datang, Beruang itu melarikan diri," kata Kepala Kepolisian Sektor Kampar Kiri, Kompol. Jhon Firdaus
5. Nyawa Istri tak tertolong
Dalam peristiwa itu Bunui akhirnya meregang nyawa.
Kepala Kepolisian Sektor Kampar Kiri, Kompol. Jhon Firdaus, Bunai meninggal dunia di tengah perjalanan ke Puskesmas Kampar Kiri.
Sedangkan Saruli mengalami luka berat dan dirawat di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
6. Tim BBKSDA Riau Turun ke Lokasi
Humas Balai Besar KSDA Riau, Dian Indriati membenarkan adanya peristiwa penyerangan hewan jenis beruang terhadap dua orang warga di Desa Teluk Paman, Kabupaten Kampar, Selasa (3/10/2017).
Menurut Dian tim dari BBKSDA Riau sudah diterjunkan ke lapangan dengan menyiapkan kerangkeng."Tim BBKSDA telah turun ke lokasi dengan menyiapkan kerangkeng untuk penanganan konflik beruang tersebut," terang Dian.
Penanganan dilakukan bersama dengan Polsek setempat, WWF, aparat desa dan pihak terkait. [jan,trb]
Komentar Anda :