Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Internasional
Dokumen AS: Pembunuh Kennedy Sempat Bicara dengan Agen Rusia

Internasional - - Jumat, 27/10/2017 - 11:02:40 WIB
Selaku pembunuhan John F Kennedy, Lee Harvey Oswald (tengah), ternyata sempat berkomunikasi dengan seorang agen KGB Rusia dua bulan sebelum menjalankan aksinya pada 22 November 1963 silam. (University of North Texas/Handout/File Photo via Reuters)
TERKAIT:

SULUHRIAU- Satu persatu hasil penyelidikan kematian John F Kennedy terungkap melalui dokumen rahasia yang dirilis Amerika Serikat pada Kamis (26/10/207), salah satunya fakta bahwa pelaku pembunuhan, Lee Harvey Oswald, sempat berbincang dengan agen Rusia dua bulan sebelum beraksi.

Dalam salah satu dokumen rahasia yang dirilis di situs resmi badan Arsip Nasional AS, Badan Pusat Intelijen (CIA) disebut mengetahui Oswald berbicara dengan Valeriy Vladimirovich Kostikov, konsul di Kedutaan Besar Rusia di Meksiko yang ternyata seorang agen Komite Keamanan Negara Rusia (KGB), pada 28 September 1963.

CIA mengetahui fakta ini dari intersepsi telepon antara Oswald dengan Kedutaan Besar Rusia di Mexico City pada 1 Oktober 1963.


"Hal ini diketahui ketika Oswald menelepon Kedutaan Soviet pada 1 Oktober, menyebutkan namanya dan berbicara dengan bahasa Rusia tidak lancar, memaparkan fakta di atas dan menanyakan kepada penjaga yang menjawab telepon apakah ada "hal baru mengenai telegram ke Washington," demikian bunyi dokumen tersebut.

Setelah itu, sang petugas keamanan memeriksa sesuatu dan mengatakan kepada Oswald bahwa permintaan itu sudah dikirimkan, tapi belum ada yang diterima.

Seorang agen FBI, Pappich, menduga bahwa kedatangan Oswald ke kedubes saat itu adalah untuk mendapatkan paspor AS atau visa.

Pada poin kedua dalam dokumen tersebut, CIA menjabarkan rincian peran Kostikov dalam KGB. Menurut dokumen tersebut, Kostikov bertugas dalam operasi yang didukung oleh Departemen ke-13, badan bagian KGB dengan konsentrasi untuk sabotase dan pembunuhan.

Dokumen ini hanya salah satu dari 2.891 data yang dirilis oleh badan Arsip Nasional AS sesuai perintah dari Presiden Donald Trump.

Namun, ribuan dokumen itu belum mencakup keseluruhan data dari penyelidikan tragedi pembunuhan presiden ke-35 AS yang terjadi pada 22 November 1963 silam tersebut.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa ia sepakat untuk tak merilis sejumlah dokumen penyelidikan itu atas alasan keamanan.

"Departemen dan badan-badan eksekutif meminta saya agar sejumlah informasi tetap dirahasiakan demi keamanan nasional, penegakkan hukum, dan hubungan luar negeri," katanya.

Melanjutkan pernyataannya, Trump berkata, "Saya tidak punya pilihan saat ini selain menerima saran tersebut ketimbang membiarkan ada potensi ireversibel membahayakan keamanan nasional kita."

Sejumlah pejabat administrasi mengatakan kepada AFP, permintaan untuk merahasiakan sejumlah dokumen ini datang dari CIA dan FBI.

Reuters melaporkan, Trump awalnya ingin mengungkap semua dokumen mengenai tragedi pembunuhan itu, sesuai dengan perintah Kongres pada 1992 silam.

Mandat Kongres itu menetapkan, semua dokumen penyelidikan kematian presiden AS ke-35 itu harus dibuka untuk publik paling lambat pada 26 Oktober 2017.

Sumber: CNNIndonesia.com, detik.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved