Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Kesehatan
Nyamuk Ternyata Selektif Pilih Korban Untuk Digigit

Kesehatan - - Senin, 04/12/2017 - 09:18:56 WIB

SULUHRIAU- Sebagian orang mungkin akan merasa sangat terganggu dan kesal dengan nyamuk. Sementara orang-orang di sekitarnya bisa bersantai tanpa sibuk menggaruk dan mengejar dan menepuk serangga kecil ini.

Mengapa makhluk penghisap darah ini selektif memilih siapa yang mereka gigit?

Diperkirakan ada lebih dari 400 senyawa kimia pada kulit manusia yang bisa berperan dalam memicu ketertarikan nyamuk untuk menghinggapi dan menghisap darah seseorang dan ada banyak jawaban yang berbeda.

Untuk mempersempitnya, ABC menghadirkan seorang pakar nyamuk, Dr Cameron Webb, seorang dosen klinis di University of Sydney dan Kepala Ilmuwan Rumah Sakit pada Department of Medical Entomologi di Lembaga Patologi Kesehatan, negara bagian New South Wales (NSW).

Apa yang menarik nyamuk?

Menurut Dr Cameron Webb, pertama kita perlu memahami bahwa ratusan spesies nyamuk tertarik pada hal-hal yang berbeda pada jarak tertentu dari Anda.

"Tapi hanya betina yang menggigit manusia, karena mereka membutuhkan nutrisi untuk mengembangkan telur," katanya.

Jadi, apa yang membuatmu begitu menarik bagi para nyamuk betina ini?

Semuanya dimulai dengan karbon dioksida yang kita lepaskan.

"Sebagai penarik jarak jauh, nyamuk bisa mencium bau karbon dioksida yang kita hirup, dan jika Anda memikirkannya, itulah satu denominator umum di kalangan hewan berdarah panas - entah itu burung, sapi atau kanguru," katanya.

Begitu dia mendekat, nyamuk akan merespons bau kulit dari suatu sumber darah potensial, dan apakah penyumbang terbesar untuk pelepasan karbon dioksida itu? Keringat.

"Penelitian asam laktat dalam keringat menunjukkan bahwa itu adalah penarik utama bagi nyamuk, terutama untuk spesies yang menggigit manusia," kata Dr. Cameron Webb.

Tapi bagaimana bila Anda tidak berkeringat?

Meskipun berkeringat bisa meningkatkan keinginan terhadap anda bagi seekor nyamuk, namun mandi saja tidak akan mencegah Anda untuk digigit nyamuk.

Ada banyak faktor, termasuk bakteri pada kulit Anda, yang membuat Anda berbau berbeda yang menarik nyamuk tertentu.

"Ini seperti pergi ke bar dan memilih antara koktail yang berbeda, beberapa seperti margarita ketimbang mojito," katanya.

Apa yang bisa kamu lakukan?

Selain menggunakan lotion penolak, tidak banyak yang bisa dilakukan sayangnya. Artinya, kecuali jika Anda bersedia meluangkan waktu dan melakukan eksperimen sendiri.

"Jika Anda bisa mengisolasi suatu zat, atau campuran zat-zat, yang bisa membantu anda menemukan daya tarik yang sempurna untuk digunakan dalam perangkap nyamuk. Anda kemudian bisa mengucapkan selamat tinggal pada alat pengusir serangga tropikal sama sekali!" dia berkata.

Namun selama belum ada waktu luang, anda bisa mengenakan pakaian longgar dan jika berada di luar rumah, gunakan kelambu nyamuk.

Dr Cameron Webb mengatakan tidak ada bukti di mana pun yang membuktikan ada sesuatu yang bisa Anda makan atau minum yang dapat menghentikan anda untuk digigit nyamuk.
"Tidak, bahkan tidak dengan memakan bawang putih, atau menelan suplemen vitamin B," katanya.

Anda mungkin ingin memikirkan kembali cerita-cerita istri di zaman dahulu kala yang dikisahkan nenek Anda pada Anda saat makan malam.

Apakah orang lain benar-benar lolos tidak digigit nyamuk?

Jika beberapa orang mengatakan bahwa mereka tidak digigit nyamuk, mungkin karena mereka memiliki reaksi yang kecil terhadap gigitan nyamuk tersebut. "Ketika seekor nyamuk menemukan orang atau hewan untuk digigit, dia akan menyuntikkan air liur dan kita semua bereaksi terhadap air liur itu secara berbeda, dengan cara yang sama kita bereaksi terhadap alergen kimia atau makanan," kata Dr. Webb.

"Orang yang tidak bereaksi buruk mungkin mengira mereka belum pernah digigit sebanyak teman mereka, tapi sebenarnya mereka benar-benar sudah digigit dan terkena air liur nyamuk juga."

Pesan

Rasa berpuas diri ini bisa menjadi masalah dalam penyebaran penyakit seperti demam malaria dan Ross River.

"Bahkan jika Anda tidak menganggap Anda bukan magnet bagi nyamuk, Anda masih perlu melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan serangga ini, terutama saat Anda berada di luar rumah selama musim panas," kata Dr. Webb.

Sumber: detik.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved