">
  Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Sosial Budaya
Pekan Rantau Melayu Dibuka,
Gubri: Ke Depan Orang Luar Ngenal Riau tak Minyak Saja, Tapi Ad Batik dan Sagunya

Sosial Budaya - - Jumat, 08/12/2017 - 16:55:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- "Pekan Rantau Melayu" ditaja Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Hotel Sri Indrayani dibuka Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Jumat (8/12/2017).

Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari hingga Ahad (10/12/2017) mendatang.

Dalam sambutannya Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan menyambut baik acara tersebut. "Enak ni kan bisa duduk-duduk sambil ngopi sembari ditemani dengan berbagai makanan khas Riau. Jarang-jarang lho ini," ungkap Gubri.

Gubri mengatakan, acara-acara seperti ini digelar sebagai ajang untuk memperkenalkan Community berbasis lokal. "Kita Riau ini punya semuanya kok. Batik kita punya Batik Bono, berbagai jenis makanan sepertu sagu, makanan-makanan kecil lainnya dan berbagai budaya," jelasnya.

Lanjut Gubri, harapan ke depan orang luar mengenal Riau bukan hanya minyaknya saja. "Tapi juga kenal dengan batiknya, tenunnya, kopi liberikanya dan budaya-budaya lainnya," jelasnya.

Dikatakan Gubri, saat ini Kopi Liberika sebagai salah satu tanaman yang hanya tumbuh di Rangsang masih lebih dinikmati oleh Malaysia. "Ke depan kita akan terus berupaya pasarnya akan bergerak ke dalam bukan keluar. Karena kan memang selama ini terkendala jarak tempuh, ini yang akan kita upayakan," jelasnya.

"Kita juga berharap, Kopi Liberika akan menjadi salah satu unggulan ekspor Riau," imbuhnya.

Ke depan gubernur berharap ide-ide acara seperti ini bisa terus dikembangkan. "Sehingga berbagai kebudayaan Riau bisa lebih dikenal," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Community Development RAPP Marzum mengatakan acara ini digelar untuk menggali potensi Riau khususnya berkaitan dengan makanan.

"Jadi Riau ini sebenarnya kaya oleh berbagai jenis makanan, namun mungkin selama ini tidak dikenal. Nah, RAPP mencoba berkontribusi dalam rangka harapan kita jenis makanan ini bisa dijadikan makanan harian, seperti Sempolet yang memang tidak setiap hari bisa dijumpai. Nah kita ingin makanan-makanan ini bisa dijumpai setiap hari," ujarnya.

Dikatakan, dalam rangka Riau menyapa Dunia, kita ingin memperkenalkan terlebih dahulu segala budaya yang ada di Riau ini kepada orang Riau dulu.

Dalam acara ini diikuti sekitar 20 tenant UMKM. "Peserta berasal dari seluruh Riau mulai dari Meranti, Kuansing dan berbagai daerah lainnya. Selain itu juga ada kesenian daerah, seperti zapin, Randai dan berbagai kesenian lainnya. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved