Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Internasional
Terisolasi Saat Sidang DK PBB, AS Bela Keputusan Trump Soal Yerusalem

Internasional - - Sabtu, 09/12/2017 - 12:17:44 WIB
Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, saat memberikan penjelasan dalam Sidang DK PBB (Stephanie Keith/Getty Images/AFP)
TERKAIT:

SULUHRIAU, New York - Amerika Serikat (AS) terisolasi dalam sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang khusus membahas Yerusalem. Dihujani kritikan oleh anggota DK PBB, AS teguh membela keputusan Presiden Donald Trump mengakui Kota Suci itu sebagai ibu kota Israel.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (9/12/2017), perdebatan sengit terjadi dalam sidang darurat yang digelar di markas PBB di New York pada Jumat (8/12) waktu setempat. Tidak ada voting untuk resolusi tertentu yang dilakukan dalam sidang darurat kali ini ini.

Sidang darurat ini digelar sekitar dua hari usai Trump secara resmi mengakui Yerusalem. Sedikitnya 8 dari 15 negara anggota DK PBB meminta langsung digelarnya sidang ini secara khusus membahas pengakuan Trump soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Keputusan ini sangat tidak membantu bagi prospek perdamaian di kawasan," tegas Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, yang menyatakan pemerintah Inggris sangat tidak setuju dengan keputusan Trump soal Yerusalem ini.

Duta Besar AS untuk BB, Nikki Haley, membela keputusan Trump dan menegaskan AS tetap berkomitmen pada upaya perdamaian dan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

"Biar saya tekankan sekali lagi, presiden dan pemerintahan ini tetap berkomitmen pada upaya perdamaian," ucap Haley.

Dijelaskan Haley bahwa dalam mengubah arah kebijakan luar negeri AS, Trump hanya mengakui realitas, mengingat pemerintahan dan parlemen Israel berlokasi di Yerusalem. Menurut Haley, Trump meyakini keputusannya ini tidak akan berdampak pada hal-hal yang nantinya disepakatiIsrael dan Palestina terkait batas wilayah dan perbatasan untuk kota suci yang disakralkan tiga agama itu, Islam, Kristen dan Yahudi.

"Saya memahami kekhawatiran negara-negara anggota yang meminta digelarnya sidang ini. Perubahan itu sulit," ujar Haley.

Dalam sidang itu, lima negara Eropa yang menjadi anggota DK PBB bersikeras menyebut kebijakan baru AS ini tidak konsisten dengan resolusi-resolusi terdahulu PBB. Salah satunya resolusi PBB yang menganggap Yerusalem Timur sebagai wilayah yang diduduki oleh Israel.

Lebih lanjut, Inggris bersama dengan Prancis, Italia, Jerman dan Swedia meminta AS mengajukan proposal rinci soal solusi penyelesaian konflik Israel-Palestina. Otoritas Prancis menyebut AS telah mendepak dirinya sendiri dalam isu Timur Tengah.

"Kenyataannya adalah mereka (AS-red) sendiri dan terisolasi dalam isu ini," sebut Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian seperti dilansir Reuters.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved