Abdul Somad Ditolak Masuk Hong Kong, Ceramah untuk TKI Batal
Sosial Budaya - - Minggu, 24/12/2017 - 12:00:58 WIB
SULUHRIAU- Ustazd Abdul Somad ditolak masuk Hong Kong oleh otoritas setempat setibanya di bandara, Sabtu (23/12/2017) sore.
Abdul Somad sedianya dijadwalkan memberikan ceramah setelah mendapat undangan dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Hong Kong.
"Dia tidak bisa masuk di sana, jadi dia diperiksa dompetnya semua, habis itu disuruh pulang," kata kuasa hukum Abdul Somad, Kapitra Ampera mengutip CNNIndonesia.com, Minggu (24/12/2017).
Kapitra mengatakan, Abdul Somad bersama dua rekannya, yakni Ustaz Hidayat dan Nawir saat ditolak masuk Hong Kong. Setelah diperiksa pihak imigrasi setempat, hari itu juga Abdul Somad diminta meninggalkan Hong Kong.
Kapitra mengungkapkan, tak ada alasan jelas yang disampaikan pihak imigrasi soal penolakan terhadap Ustazd Abdul Somad. Menurut dia, mereka hanya meminta Abdul Somad untuk segera meninggalkan Hong Kong hari itu juga.
"Tidak ada alasan, dua orang itu masih di sana, asisten Ustazd Somad dan rekannya. Tapi nanti sore mereka berdua sudah bisa pulang," tuturnya.
Kapitra merasa heran dengan penolakan otoritas Hong Kong terhadap kliennya. Dia akan meminta penjelasan dari Kementerian Luar Negeri terkait penolakan otoritas Hong Kong.
"Kami segera akan melakukan konfirmasi dan klarifikasi terhadap pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri, untuk mengetahui duduk persoalannya," kata dia.
Tak hanya itu, Kapitra juga akan mengadukan tindakan penolakan ini kepada DPR dan sejumlah instansi lainnya agar pemerintah serius melindungi warga negaranya yang berpergian ke luar negeri.
"Kami akan melaporkan hal ini kepada DPR dan instansi lainnya agar pemerintah Indonesia serius melindungi warganya yang melalukan kunjungan ke luar negeri," tuturnya.
Abdul Somad melalui akun Facebook menjelaskan kronologi penolakan otoritas Hong Kong. Somad mengaku ditarik dari rombongan penumpang oleh sejumlah orang tak berseragam.
Somad lantas diminta menunjukkan dompet beserta identitas di dalamnya.
"Di antara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," kata Abdul Somad.
Orang-orang di bandara Hong Kong itu lantas menanyakan kembali identitas, pekerjaan, pendidikan, dan hubungan Abdul Somad dengan ormas dan politik. Somad menjawab bahwa dirinya murni seorang pendidik.
Setelah interogasi sekitar 30 menit, pihak imigrasi mengatakan bahwa otoritas Hong Kong tidak bisa menerima kedatangan Abdul Somad.
"Tanpa alasan. Mereka lansung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," kata Somad.
Sumber: CNNIndonesia.com | Editor: Jandri