Ribuan Warga di DAS Kampar Waspada Banjir
Daerah - - Rabu, 03/01/2018 - 09:35:56 WIB
|
Kondisi Desa Alampanjang yang dilannda Banjir tahun 2016 [Foto Suluhriau.com]
|
TERKAIT:
SULUHRIAU, Kampar- Ribuan warga yang desanya berada di daerah aliran sungai (DAS) Kampar, kini tengah waspada akan banjir melanda.
Pasalnya, menyusul sudah beredar kabar sejak Selasa 2 Januari 2018, pihak PLTA Koto Panjang akan membuka pintu pelimpah (spilway gate) bendungan PLTA itu, dan ini akan berdampak pada naiknya air sungai Kampar 30 hingga 60 cm.
Dan di beberapa wilayah di DAS Kampar ini ketinggian air meningkat. Dan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Riau sudah mengantisipasi dampak pembukaan pintu air waduk pembangkit listrik tenaga air Koto Panjang tersebut.
Humas PLN Area Pekanbaru, I Nyoman Sudarsana mengatakan, elevasi Koto Panjang terus naik sduah 80 Mdpl, sehingga tiga dari lima pintu waduk terpaksa dibuka, konsekuensinya warga yang berada di daearh aliran waduk tersebut diminta waspada.
Hujan deras yang mengguyur dua provinsi, Sumatera Barat dan Riau dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan air waduk Koto Panjang di Kabupaten Kampar terancam meluap.
Ada 16 desa di lima kecamatan yang dihuni 3.273 warga di Kabupaten Kampar terancam terendam banjir.
Pembukaan pintu spilway gate didahului surat dan pemberitahuan ke Pemkab Kampar serta masyarakat yang berada di DAS Kampar, sehingga masyarakat yang beraktifitas di sepanjang aliran sungai kampar dihimbau mengurangi aktivitas serta lebih berhati-hati.
Kebid Kedaruratan BPDB Riau Jim Gafur berharap pembukaan pintu air tidak akan mengakibatkan banjir di daerah aliran Sungai Kampar.
BPBD Riau sudah melakukan upaya antisipasi dengan mengirimkan logistik ke BPBD Kampar dan mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, informasi yang diperoleh media ini dari warga Dusun Alampang, Kecamatan Rumbio Jaya, Arbi (23), mengaku sejauh ini air belum naik ke darat. "Sejauh ini kondisi air sungai masih biasa-biasa saja," katanya, Rabu, (3/1/2018).
Desa ini merupakan salah satu desa yang biasanya juga terdampak banjir atas pelepasan air PLTA Koto Panjang dan musim hujan.
Sedangkan, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengingatkan, puncak musim hujan belum berakhir, makanya semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. [chr,slt]