Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Daerah
Tim Gabungan Sisir Lokasi Harimau Terkam Jumiati Karyawati Eboni Estate PT THIP Inhil

Daerah - - Jumat, 05/01/2018 - 11:40:24 WIB

SULUHRIAU- Tim gabungan menyisir Lokasi harimau yang menerkam dan menewaskan Jumiati (33) KaryawatiEboni Estate PT THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Inhil.

Ini dilakukan untuk melacak keberadaan Harimau Sumatera tersebut. Demikian disampaikan Kasubag Humas Polres Inhil, Iptu Heriman Putra, Jumat (5/1/2018). Menurut Putra, tim gabungan ini terdiri dari Polres Inhil, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan aktivias LSM lingkungan.

"Tim gabungan ini sejak kemarin hingga hari ini terus melakukan penyisiran di lokasi. Selain itu tim juga lagi memeriksa kamera trap yang terpasang di lokasi," ujar Putra.

"Memang selama ini ada kamera trap (jebakan) yang terpasang di lokasi tempat kejadian kemarin. Tim lagi melakukan pemeriksaan kamera tersebut," sambung Putra.

Untuk menuju lokasi harimau yang menerkam Jumiati (33) hingga tewas di Kab Indragiri Hilir (Inhil) Riau bukan hal yang mudah. Tidak ada jalur darat menuju lokasi tersebut.

"Tahu sendirilah lokasi di sini, banyak rawa. Sehingga tim gabungan untuk menuju ke lokasi konflik tersebut menggunakan kapal patroli Polres Inhil," kata Kasubag Humas Polres Inhil, Iptu Heriman Putra dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (5/1/2017).

Putra menjelaskan, tim gabungan ini terdiri dari Polres Inhil, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan aktivis lingkungan dan pihak perusahaan perkebunan sawit.

"Sejak kemarin tim sudah berangkat ke lokasi perkebunan sawit tersebut dengan menggunakan kapal. Karena memang akses jalan darat belum ada ke lokasi tersebut. Jalan satu-satunya harus menggunakan kapal," kata Putra.

Menurut Putra, Kabupeten Inhil  konturnya memang banyak rawa. Kondisi tersebut, sangat menyulitkan menuju ke kawasan konflik di Kecamatan Pelangiran.

"Di lokasi itu juga sangat susah jaringan telepon seluler. Sehingga kita juga kadang susah untuk berkomunikasi kepada tim yang sudah berada di lokasi," kata Putra.

Seperti diberitakan, pada Rabu (3/1/2018) Jumiati yang bekerja di perusahaan perkebunan sawit tewas diterkam harimau. Kondisinya cukup mengenaskan, kaki kanannya disantap harimau dan bagian lehernya ada bekas gigitan satwa buas tersebut.



Saat kejadian, sebenarnya Jumiati tidak sendirian berada di perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation perusahaan swasta. Ada dua rekan kerja wanita lainnya.

Tapi nahas, Jumiati yang berusaha menyelamatkan diri dengan cara memanjat pohon kelapa sawit menjadi sasaran. Harimau melompat dan menerkam kakinya hingga korban terjatuh.

Wanita malang ini sempat bergumul selama 15 menit dengan satwa buas yang kini terancam punah itu. Setelah Jumiati tewas, harimau yang dijuluki 'Datuk' sama warga Riay meninggalkan korbannya.

Jasad Jumiati sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Kab Batubara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). [dtc,han,Jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved