Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Politik
Segera Jadi Ketua DPR, Bamsoet Siap Cabut dari Pansus Angket KPK

Politik - - Senin, 15/01/2018 - 08:10:29 WIB

SULURIAU- Jakarta- Bambang Soesatyo ditunjuk Partai Golkar menjadi Ketua DPR RI. Pria yang biasa disapa Bamsoet ini bakal angkat kaki alias cabut dari Panitia Khusus Hak Angket KPK, sesuai sikap Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Penugasan baru sebagai Ketua DPR," kata Bamsoet dikutip dari detikcom, Senin (15/1/2018). Dia menyatakan itu saat ditanya soal latar belakang perintah agar dia keluar dari Pansus Angket.

Soal keberadaanya di Pansus Angket KPK selama ini, Bamsoet menyatakan itu bukanlah pilihannya secara pribadi. Keberadaannya di Pansus Angket KPK selama ini karena dilatarbelakangi penugasan Golkar di waktu sebelumnya.

"Terkait posisi saya di Pansus, itu adalah penugasan Partai melalui Fraksi, dan bukan sesuatu yang personal. Jadi, sekali lagi, tidak ada keinginan pribadi. Tapi kita hanya melaksanakan kebijakan partai dengan sebaik-baiknya," ujar Bamsoet.

Baca juga: Bamsoet: Sudah Saatnya Pansus Angket KPK Akhir Pekerjaannya

Bamsoet kini menilai Pansus perlu segera memungkasi kerjanya. Ini sesuai dengan arahan Golkar. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Golkar kini punya jargon 'Golkar Bersih'. Airlangga jugalah yang menunjuk Bamsoet untuk menjadi Ketua DPR.

"Sekarang, Partai Golkar telah mengintruksikan kebijakan baru agar kerja Pansus segera diakhiri dengan kesimpulan dan rekomendasi," kata Bamsoet.

Sebelumnya, Fraksi Golkar DPR juga memerintahkan agar anggotanya angkat kaki dari Pansus dan mengambil kesimpulan tanpa melemahkan KPK. Itu adalah opsi pertama. Opsi kedua, Fraksi Golkar akan menarik diri dari Pansus bila rekomendasi yang dikeluarkan Pansus cenderung melemahkan KPK.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved