Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Daerah
Perburuan Liar Dominasi Kematian Gajah Sumatera

Daerah - - Jumat, 19/01/2018 - 10:25:30 WIB

SULUHRIAU- Perburuan liar mendominasi angka kematian gajah sumatera (elephas maximus sumatrensis).

Ini sesuai data Seksi Konservasi Wilayah I Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh di Lhokseumawe.

"Tahun 2017, dari enam ekor gajah yang mati, sebagian besar merupakan korban perburuan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Dedy Irvansyah, di Lhokseumawe, Kamis 18 Januari 2018 malam.

Dia mengatakan, angka perburuan gajah paling tinggi di wilayah kerjanya mulai dari Kota Sabang hingga Aceh Tamiang, di Kabupaten Aceh Timur. Gajah-gajah tersebut dibunuh dengan cara diracun dan ditembak, gading gajah kemudian diambil.

"Untuk membedakan gajah korban perburuan dan konflik dengan manusia adalah pada kehilangan bagian tubuhnya yaitu gading. Sedangkan gajah yang menjadi korban ekses konflik manusia-satwa, umumnya terjerat dan tersetrum listrik serta tidak kehilangan anggota tubuhnya, terutama gading," ujar Dedy.

Menurutnya pula, persoalan konflik manusia dan satwa dikarenakan bertambahnya areal perkebunan yang sebelumnya merupakan kawasan jelajah kawanan gajah tersebut, Karakteristik satwa yang memiliki belalai panjang itu adalah menandai areal jelajahnya secara turun temurun, termasuk daerah lintasannya.

"Terjadi konflik antara manusia dengan satwa karena kawasan habitatnya terganggu, baik karena pembukaan permukiman maupun pembukaan perkebunan, sehingga gajah tersebut berkeliaran di daerah tersebut dan menimbulkan kerugian pada tanaman perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh itu pula. [okz,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved