Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Internasional
Data-data Pribadi Milik Ratusan Ribu Pendonor Organ di Malaysia Bocor

Internasional - - Rabu, 24/01/2018 - 11:14:45 WIB

SULUHRIAU, Kuala Lumpur- Data-data pribadi milik ratusan ribu pendonor organ di Malaysia bocor. Data-data personal milik pendonor yang tercatat sejak September tahun lalu itu telah beredar di dunia maya dibagikan secara bebas. Bebernya identitas personal itu dilaporkan oleh portal Lowyat.net.


Data-data yang bocor kepada publik antara lain nomor KTP, ras, kebangsaan, alamat tempat tinggal dan nomor kontak pendonor. Data yang tersingkap juga memuat informasi tentang bagian organ yang didonor serta pasien penerima donor.

Jumlah korban yang informasi pribadinya bocor ke publik hingga saat ini terhitung sebanyak 440 ribu. Otoritas setempat masih mengidentifikasi sumber kebocoran tersebut. Berdasarkan laporan sementara dengan melihat rincian dan skala data, kuat dugaan kebocoran bersumber dari database pusat.

Regulator Internet, Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) tengah membantu investigasi yang dilakukan kepolisian. Pendiri Lowyat.net Vijandren Ramadass mengatakan, indentitas personal para pendonor itu ditemukan dan dibagikan secara gratis pada sebuah situs jerjaring data populer.

"Hingga saat ini file itu masih bisa diakses. Kami meminta secara langsung kepaa pengelola situs untuk menghapus data itu tapi belum ada respons," kata Vijandren Ramadass.

Ini menjadi kebocoran data terbesar di Malayia dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, Negeri Jiran juga mengalami kebobolan data dari 46 juta penguna ponsel, yang menjadi kebocoran data terbesar di Asia.

Kepolian masih menginvestigasi kasus tersebut menyusul adanya percobaan penjualan jutaan data pribadi tersebut. Kebocoran jutaan indentitas pribadi pengguna ponsel di Malaysia itu juga dibeberkan oleh Lowyat.net.

Ahli kriminal siber mengatakan, kebocoran jutaan data pengguna ponsel itu membuat oknum tidak bertanggung jawab membuat identitas palsu untuk berbelanja. Data pribadi itu juga berisi beberapa rekam medis dan informasi pekerjaan.

Sumber: Republika.co.id, Reuters | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved