Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Pendidikan
Alat Pengaduk Lempuk Durian Mahasiswa Polbeng Dapat Dana Hibah Kemendikti

Pendidikan - - Rabu, 14/02/2018 - 20:14:26 WIB

SULUHRIAU, Bengkalis- Sepanjang 2017 ada enam usulan Pengabdian Politeknik Negeri (Polbeng) Bengkalis lolos dana hibah Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti).

Salah satunya Iptek bagi Masyarakat (IbM) yang berupa alat pengaduk lempuk durian.

Tim pengabdian yang terdiri dari Akmal Indra, Beni Syahputra, dan Agus Sutanto ini telah menghibahkan alat pengaduk lempuk durian ini ke salah satu UKM di Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan beberapa waktu lalu.

Menurut Akmal selaku ketua tim, adapun ide untuk membuat alat, pertama kali muncul setelah ditemukan masalah  pada proses pengadukan lempuk  yang memerlukan tenaga yang besar terutama saat lempuk mulai mengeras, sementara lempuk harus diaduk secara kontinyu agar tidak gosong.

“Oleh karena itu timnya merasa perlu menciptakan alat pengaduk yang digerakkan secara mekanik untuk menggantikan tenaga manusia,” ungkap Akmal

Alat yang dirancang oleh tim pengabdian ini memanfaatkan motor penggerak dan meneruskan putaran ke poros pengaduk sehingga daun pengaduk akan mengaduk lempuk tanpa menggunakan tenaga manusia.

Akmal menambahkan alat ini bekerja dengan sitem mekanik yang sederhana dan semua suku cadang tersedia di Bengkalis.

Selain itu, alat ini juga dinilai aman karena daun pengaduk lempuk terbuat dari kayu dan semua komponen alat yang bersentuhan langsung dengan lempuk terbuat dari besi stainless.

Saat ini UKM yang menjadi mitra pengabdian tersebut telah memanfaatkan alat ini untuk kegiatan produksi sehingga produksi lempuk yang sebelumnya hanya 50 kg per 8 jam dengan tenaga manusia menjadi 50 per 5 jam setelah menggunakan alat ini.

Proses penghibahan alat ini juga ditanggapi dengan baik oleh pihak UKM karena permasalahan pengadukan lempuk dapat teratasi dengan bantuan Iptek bagi Masyarakat. [las]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved