Kamis, 25 April 2024
Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher
 
Hukrim
Ditemukan Tewas, Muntahan Makanan di Rumah Mantan Wakapolda Sumut Diuji Lab

Hukrim - - Minggu, 25/02/2018 - 15:00:58 WIB

SULUHRIAU- Mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) tahun 2000, Kombes (Pur) Agus Somad (75) ditemukan tewas.

Saat ditemukan warga, almarhum tergeletak di halaman belakang rumah. Selain itu, juga ditemukan bercak darah tak jauh dari lokasi korban ditemukan,  Sabtu (24/2/2018).

Dalam perkembangan penyelidikan, muntahan makanan ditemukan polisi di ruang makan, tempat Kombes (Pur) Agus Somad (75), ditemukan tewas. Muntahan berserakan di lantai bercampur darah yang sudah mengering. Sampel telah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

"Tim yang menggelar olah TKP, menemukan muntahan makanan di lantai ruang makan. Sudah dibawa ke laboratorium untuk diuji," ujar Kasubag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Marhaeni dilansir detikcom, Ahad, (25/2/2018).

Kata Ni Made uji laboratorium dilakukan untuk mengungkapkan, kapan makanan dimuntahkan, termasuk darah yang menempel di lantai rumah di Perum Bukit Dieng Blok MB9, Pisangcandi, Sukun, Kota Malang, itu.

"Agar bisa tahu, kapan makanan itu dimuntahkan. Tim menemukan ada juga bercampur darah, belum bisa dipastikan apakah muntahan itu, dari dalam tubuh korban," bebernya.

Korban ditemukan tewas di halaman belakang, yang berjarak sekitar 10 meter dari muntahan makanan bercampur darah di atas lantai ruang makan.

Bagian kedua pergelangan tangannya, ada luka sayat, yang diduga terlukai oleh silet. Bagian kaki korban juga terikat tali rafia warna hitam, pada bagian ujungnya diikat di pagar pembatas lantai dua.

Saat olah TKP, polisi menemukan cairan yang belum diketahui jenisnya serta baygon. Keduanya turut dibawa untuk dijadikan bahan penyelidikan.

"Kedua pergelangan tangannya, ada luka. Petugas sementara menduga, karena sayatan silet, tapi masih diselidiki," bebernya.

Hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban, baru keluar Senin, besok. Polisi juga memastikan tewasnya korban tak dibarengi adanya barang hilang di kediamannya.

"Tidak ada barang yang hilang," sambung Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha terpisah.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved