Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Metropolis
Hearing Komisi III DPRD Riau, Arpan: BRK Butuh Suntikan Modal Tingkatkan Kinerja

Metropolis - - Kamis, 08/03/2018 - 20:57:23 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Komisi III DPRD Riau menggelar hearing dengan Bank Riau Kepri (BRK), Kamis (8/3/2018).

Dari hearing komisi ini, berdasarkan paparan Direksi BRK diketahui, bank daerah terbaik nomor tiga tingkat nasional itu butuh suntikan modal untuk meningkatkan kinerjanya.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Riau, Ir HM Arpah MSi usai hearing tertutup dengan Direksi BRK.

"Yang dibahas tadi itu kita ingin mendapatkan informasi dan penjelasan dari BRK tentang kondisi BRK. Kita tahu bahwa BRK itu pemilik sahamnya ada dua provinsi dan beberapa kabupaten/ kota," ujarnya.

Arpah mengatakan, dari gambaran yang disampaikan direkturnya kondisi bank ini cukup baik. Sehingga dewan mengapresiasi dan mendorong beberapa program kegiatannnya yang barangkali belum maksimal.

Ia mencontohkan bagaimana masyarakat bawah mendapat kredit. Oleh direktur BRK, posisi BRK itu bank daerah terbaik ketiga secara nasional.

Namun demikian kata Arpah, BRK masih butuh dana lebih besar lagi, penambahan modal kalau masih ingin meningkatkan kinerjanya kedepan.

"Jadi ini tentu harus persetujuan DPRD makanya kita undang beliau," ujarnya.

Kemudian rencana kedepan BRK akan membentuk anak perusahaan BRK Syariah yang nanti berpusat di kota Tanjung  Pinang. Arpah menilai potensi kedepan BRK besar. Makanya antara Kepri dan Riau sendiri mengapresiasi dan setuju untuk dibentuk Bank Kepulauan Riau Syariah.

"Insya Allah akhir tahun ini bisa terlaksana dan modal utamanya adalah dari Kepri sendiri sekitar Rp 500 miliar," sebut Arpah.

Dalam perjalanannya kata Arpah, dengan modal hari ini dalam hal ini Pemprov Riau secara prosentase hanya tinggal 39 persen. Karena kabupaten/kota yang ada di dalamnya menambahkan modal sahamnya. Sehingga modal Pemprov semakin menurun.

"Tadi ditantang oleh pak direktur kalau lama lama nanti ini bakal semakin mengecil nih sahamnya Pemprov. Jadi tambah dong Pemprov sahamnya supaya ngak jauh menurun. Karena kabupaten/kota hari ini ada tujuh yang tergabung di BRK menambah sahamnya," ujarnya.

Pihaknya sendiri kata Arpah menyarankan BRK perbaikan kinerja, pelayanan, dan mempermudah masyarakat mendapat pinjaman.

"Hari ini kita mendorong BRK tersebar ke daerah. Jangan hanya BRI masuk ke pelosok, kita koq belum mampu gitu. Padahal kita kan berharap bank daerah itu justru bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat kita di daerah daerah. Nah itu yang kita dorong,"pungkas Arpah. (tor,han)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved