SULUHRIAU, Pekanbaru- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim temui Kepala Staf Kepresidenan RI Jend (Purn) Moeldoko, di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Pada kesempatan ini, Plt Gubri menyampaikan berbagai persoalan terkait keinginan Pemerintah Provinsi Riau menjadi Embarkasi Haji Antara pada tahun ini.

"Pertemuan dimulai 10.30 WIB diterima langsung di ruang Kepala Staf Kepresidenan. Prinsipnya, pak Moeldoko merespon positip dari pertemuan tersebut," kata Asisten I Setdaprov Riau yang juga turut hadir pada pertemuan tersebut.

Beberapa hal disampaikan Plt Gubri kepada Moeldoko diantaranya, soal kesiapan anggaran transportasi yang diperuntukan kepada jemaah. Begitu juga Peraturan Daerah (Perda) pendukung untuk pelaksanaan Embarkasi Haji Antara itu.

"Kita laporkan juga sama Moeldoko kita sudah siap anggaran, sudah siap Perdanya. Berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung juga kita sampaikan," ujar Ahmad Syah.

Merujuk ketentuan papar mantan Kadiskominfo-PDE Riau ini, apa yang sudah dilakukan Pemprov Riau terhadap persiapan Embarkasi Haji Antara ini sudah memenuhi syarat. Hanya saja, sampai saat ini belum ada keputusan yang mengikat dari kementerian terkait.

"Apalabila tahun ini tak diizinkan, maka beban transpor lokal menjadi beban jemaah haji, sebesar Rp6 juta perjemaah. Kalau embarkasi haji antara beban anggaran transportasi lokal menjadi beban pemerintah provinsi. Inilah salah satu pertimbangan yang kita sampaikan," ujar Ahmad Syah.

Ahmad Syah menambahkan, seandainya Pemprov Riau diizinkan menjadi Embarkasi Haji Antara tahun ini, maka disisa waktu dua bulan ini, Pemprov Riau sudah harus mempersiapkan pelelangan, sanitasi lingkungan terhadap asrama termasuk kebutuhan lainnya.

"Kalau tak diizinkan tentu kita tak mungkin siapkan itu. Berarti yang menanggung soal transportasi jemaah nanti. [mdi]