Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Sport
Mesut Oezil Umumkan Pensiun dari Timnas Jerman

Sport - - Senin, 23/07/2018 - 08:50:53 WIB

SULUHRIAU- Keputusan mengejutkan datang dari Mesut Oezil. Oezil memutuskan untuk pensiun dari timnas Jerman, saat usianya baru 29 tahun.

Pengumuman itu dilakukan Oezil tidak lama setelah buka suara terkait pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum gelaran Piala Dunia 2018. Bersama dengan rekan setim sekaligus pemain berdarah Turki lain, Ilkay Guendogan, keduanya juga sempat foto bersama dengan sang presiden.

Peristiwa itu membuat Oezil dan Guendogan dikritik. Belakangan, gelandang Arsenal itu mengugkapkan, dirinya tidak menyesali pertemuannya dengan Erdogan.

Keputusan Oezil untuk pensiun juga dilatar belakangi oleh kritik tajam setelah Jerman tersingkir di fase grup Piala Dunia. Gelandang Arsenal ini dijadikan kambing hitam atas hasil mengecewakan itu.

Oezil mundur dari sepakbola internasional setelah membuat 92 caps dengan sumbangan 23 gol dan 33 assist. Mantan penggawa Real Madrid itu merupakan pemain penting Die Mannschaft saat menjuarai Piala Dunia 2014 dan menjadi starter di 27 dalam 28 pertandingan Jerman di turnamen-turnamen utama.

"Perlakuan yang kuterima dari DFB dan banyak pihak lainnya membuatku tidak ingin lagi mengenakan kaus timnas Jerman," kata Oezil dalam pernyataan resmi, yang dilansir Independent. "Aku merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang sudah kucapai sejak debut internasionalku pada 2009 sudah dilupakan."

image_title

"Dengan berat hati dan pertimbangan matang, aku tidak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional karena aku merasa mendapat perlakuan rasisme dan tidak dihormati. Dulunya aku merasa sangat bangga dan gembira mengenakan kaus Jerman, tapi sekarang tidak lagi."

"Keputusan ini sangat sulit dibuat karena aku selalu memberikan segalanya untuk rekan-rekan setimku, staf pelatih, dan orang-orang Jerman yang baik. Tapi ketika petinggi-petinggi DFB melakukan apa yang sudah mereka lakukan kepadaku, tidak menghormati asal-usulku dari Turki, dan secara egois mengubahku menjadi propaganda politik, maka sudah cukup."

"Itu bukan alasanku bermain sepakbola, dan aku tidak akan diam saja. Rasisme seharusnya tidak pernah diterima," Oezil mengakhiri. [detikBola,Jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved