Kamis, 09 Mei 2024
Hari Ini, Sekitar 10.000 Warga Asal Kampar se Riau akan Hadiri Bagholek Godang di Gelanggang Remaja | Silaturrahim Syawal 1445 H Muhammadiyah Riau, Prof. Dr H Abdul Mu'ti | AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid Buatannya, Ada Apa? | Beralih Pengelolaan dari Dishub ke Disperindag, Tarif Parkir Pasar Tradisional Turun Jadi Rp1.000 | Torehkan Prestasi Tingkat Kepercayaan Publik, Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award dari Lemkapi | Mertua Temukan Menantu Tergantung Sudah tak Bernyawa di Kamarnya
 
Metropolis
Harteknas di Riau,
BJ Habibie: Inovasi Kunci Indonesia Memasuki Industri 4.0

Metropolis - - Sabtu, 11/08/2018 - 06:09:59 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Presiden ke 3 RI Prof BJ Habibie mengatakan, kesiapan indonesia memasuki era industri 4.0 tergantung kepada kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam menguasai dan memanfaatkan ilmu dan teknologi (iptek) dan inovasi.

Hal itu disampaikan Bj Habibie  Jumat (10/8/2018) aat memberikan arahan pada hari puncak peringatan hari kebangkitan teknologi nasional (hakteknas) ke-23 yang dipusatkan di Pekanbaru, Riau.

Harteknas dengan tema Inovasi untuk Kemandirian pangan dan energi dan sub tema sektor pangan dan energi di era revolusi industri 4.0.

Ia mengatakan, struktur ekonomi untuk mencapai kemakmuran bangsa dan negara, maka pemerintah harus mengarah pada industri berteknologi tinggi hingga mencapai creative innovation sebagai kunci utamanya adalah berinovasi.

Bj Habibie berujar, negara-negara maju di dunia menata ekosistem inovasinya melalui visi perencanaan yang futuristik, strategi perekeyasaan serta riset dan pengembangan yang terfokus.

Sementara itu, Menristek Dikti Mohamad Nasir menegaskan, keberadaan perpres nomor 38 tahun 2018 tentang rencana induk riset nasional menjadi sangat strategis karena rirn dirancang secara holistik, lintas institusi, lintas ranah dan berdasarkan fokus riset.

Ini merupakan pedoman dan peta jalan riset dan pengembangan iptek dan inovasi jangka menengah dan panjang yang mengintegrasikan dan mensinergikan program riset setiap kementerian dan lembaga, pemerintah daerah dan masyarakat/komunitas peneliti.

walaupun faktanya hingga saat ini pemanfaatan iptek dan inovasi bagi masyarakat, khususnya pelaku ekonomi dan industri, masih belum optimal. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved