Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Metropolis
BIN Minta Maaf Jika pembubaran Aksi #2019GantiPresiden di Riau Berlebihan

Metropolis - - Selasa, 28/08/2018 - 19:21:08 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Juru bicara Kepala badan intelijen nagara (BIN), Wawan Hari Purwanto, meminta maaf jikalau tindakan yang dilakukan Kepala BIN Daerah Riau, Marsma Rachman Haryadi, dalam pembubaran massa aksi #2019Ganti Presiden di Riau dinilai berlebihan.

"Andai kata ada sesuatu yang dirasa kasar dan sebagainya, dalam kondisi capek manusiawi itu bisa terjadi, karena persiapannya itu panjang supaya mencegah ini tidak bentrok. Oleh karenanya mohon dimaafkan andaikata ada sikap yg dirasa kasar," ucap dia dalam konferensi Pers di Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018) kemarin.

Wawan menjelaskan, tindakan yang dilakukan BIN Daerah Riau, semata-mata penegakan hukum. Artinya aturan main yang sudah disepakati di Republik Indonesia harus ditegakkan supaya tidak terjadi pelanggaran.

"BIN bertugas menjaga marwah konstitusi, menjaga bangsa ini, keselamatan publik lebih luas. Sehingga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasti yang terdepan disalahkan adalah BIN," ujar dia.

Dia pun menyatakan, siap menerima kritik demi meningkatkan kinerja BIN kearah yang semakin baik. "Kami saling menjaga, andai kata yg dirasa kurang kita bareng bareng mengkritisi sebagai wujud kecintaan kita kepada tanah air," ungkap dia.

Sebelumnya Badan Intelijen Negara atau BIN mengakui terlibat dalam pembubaran massa aksi #2019Ganti Presiden di Riau. Wawan mengatakan langkah tersebut sebagai bentuk penegakan aturan yang berlaku.

Menurut Wawan dalam keterangan tertulis dirilis Liputan6.com, rencana kedatangan Neno Warisman ke Riau yang akan menghadiri kegiatan aksi #2019 Ganti Presiden menuai pro-kontra. Di samping itu, Polda Riau tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan kegiatan tersebut.

BIN bertugas menjaga marwah konstitusi, demikian juga BINDA (BIN Daerah) bertugas untuk tetap menjaga tegaknya aturan dan ketertiban di daerah," kata Wawan dalam keterangannya.

Alasannya, langkah BIN turun tangan adalah untuk mengantisipasi adanya bentrokan. "Ini adalah langkah antisipasi agar tidak terjadi bentrokan dengan masyarakat yang menolak kehadiran Neno," Wawan menambahkan.

Menurut Wawan, Kepala BIN Daerah Riau, Marsma Rachman Haryadi, selaku penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) menjadi pihak yang harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Imbauan untuk kembali ke Jakarta terhadap Neno Warisman adalah jalan terbaik daripada terjadi bentrokan dan menghindari jatuhnya korban dan tentu akan muncul masalah baru atas legalitas acara tersebut," kata Wawan.

Sumber: liputan6.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved