Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Hukrim
Polri Ungkap 3.213 Kasus Narkoba Selama Bulan September

Hukrim - - Jumat, 28/09/2018 - 16:35:58 WIB

SULUHRIAU- Polri mencatat total ada 3.213 kasus narkoba diungkap pada Bulan September 2018. Dari jumlah tersebut tersangka yang ditangkap sebanyak 4.176 orang.

"Untuk anev bulan September 2018 dalam sebulan jumlah kasus sebanyak 3.213 kasus dan jumlah tersangka 4.176 orang," kata Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Daniyanto di kantor Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/9/2018).

Eko menjelaskan, 4.176 tersangka tersebut diklasifikasi dalam tiga kategori, bandar, pengedar, dan penyalahguna atau pemakai. Menurutnya, data jumlah tersangka tersebut akan terus diperbarui.


"Jumlah tersangka masih akan terus diperbarui sesuai data yang dikirim dari masing-masing Polda," ucapnya.

Eko menambahkan, total barang bukti yang disita dalam sebulan antara lain, ganja seberat 1,5 ton, sabu seberat 220 kg, ekstasi sebanyak 23.367 butir, tembakau gorila seberat 67,1 gram, kokain seberat 208,1 gram, heroin 68,21 gram, PCC 6,193 butir, dan ketamine 8,8 gram.

Selanjutnya, Eko menjelaskan dari hasil mapping minggu ke-4 di bulan September, penyelundupan narkoba internasional masih mengunakan jalur laut. Antara lain perairan Aceh, Tanjung Balai Asahan dan Jalur Sebatik, Kalimatan Utara.

"Jaringan Internasional yang masuk ke Indonesia masih berasal dari Malaysia via laut pantai timur Sumatera yang melalui perairan Aceh dan Tanjung Balai Asahan. Selain itu, penyelundupan narkoba jalur laut via Sebatik di Kalimatan Utara juga mengalami peningkatan," ungkapnya.

Sedangkan itu, Eko mengatakan untuk wilayah yang memiliki kerawanan tertinggi dilihat dari jumlah pengungkap masih berada di Polda Metro Jaya dengan 169 kasus disusul Polda Sumatera Utara 126 kasus dan Polda Jatim 81 kasus.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved