Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Pendidikan
Sanksi Skor Menanti Pelajar Kedapatan Main Game Online

Pendidikan - - Jumat, 05/10/2018 - 17:21:10 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru akan memberlakukan sanksi kepada pelajar yang kedapatan bermain game online.

Hal ini seiring dengan razia yang digelar Satpol PP terhadap pelajar di warnet dan menjaring 57 pelajar yang sedang bermain game online di warnet saat jam belajar sekolah. Sanksi yang diberikan berupa skors kepada pelajar tersebut.

IHal itu ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Abdul Jamal. Ia juga menyebutkan razia yang digelar Satpol PP terhadap pelajar di warnet yang dilakukan saat ini masih tahap sosialisasi.

"Kami juga nelakukan koordinasi dengan Satpol PP, dan Razia tersebut sudah dua kali dilakukan dan akan kami intensifkan minimal satu bulan sekali,"kata Jamal.

Bahkan, kata Jamal razia ini juga diketahui pihak aekolah dan target dari razia di warnet smtersebut adalah orlajar yang menggunakan seragam sekolah.

"Sasaran razia ini kami lakukan kami lihat anak-anak banyak main di warnet dengan berpakaian seragam sekolah. Artinya dia dari rumah ke sekolah tujuannya, tapi main ke warnet,” kata Jamal.

Ke depan, pelajar yang terjaring razia di warnet tidak hanya akan dilakukan pemanggilan terhadap orang tua saja. Namun sanksi tegas berupa skors akan diterapkan oleh pihak sekolah.

Jamal katakan, razia ini juga sebagai upaya mengantisipasi anak-anak  didik terjerumus tindak kriminalitas.

“Makanya kami mulai intensif melakukan razia. Dan untuk memberikan efek jera, anak-anak yang terjaring razia kami angkut, kami data dan kami panggil orang tua mereka. Kami juga beritahukan kepada guru atau pihak sekolah. Saat ini kan masih dalam sosialisasi persuasif tetapi Nanti kalau sudah yang ketiga kami kalau menjumpai lagi ada anaknya kita skor maksimal 3 hari,”pungkasnya.[kmf,yas]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved