Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Daerah
Pilu Jessica, Bocah 10 Tahun Dibakar Ibu Kandung hingga Meninggal

Daerah - - Rabu, 24/10/2018 - 09:13:58 WIB

SULUHRIAU- Hidup Jessica Mananohas harus selesai di usia 10 tahun. Pilunya, ia meninggal dunia setelah melawan luka bakar berhari-hari akibat disiram minyak tanah oleh ibu kandungnya, Olga.

"Jessica itu anak baik, pintar dan ulet dan cerdas," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulut, Jull Takaliuang, dilansir detikcom, Rabu (24/10/2018).

Jessica merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya duduk di kursi SMK, sedangkan adiknya masih usia 7 tahun. Bapak ibunya sudah bercerai, sehingga Jessica kerap membantu ibunya jualan makanan di sekolah.

Jessica sehari-hari tinggal bersama ibunya di Desa Pintareng, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pembakaran itu dilakukan pada 12 September 2018. Olga marah-marah kepada Jessica dan adiknya. Tiba-tiba ia menyiramkan minyak tanah ke tubuh Jessica dan membakarnya.

"Dari informasi, dia memang suka melakukan kekerasan ke anak. Sedikit-sedikit marah, tempremental. Mudah terpicu dan tidak mengendalikan emosi, memang tempremental," ujar Jull.

Papa Jessica juga mengaku pernah diancam dibunuh. "Dia memang pemarah," tutur Jull.

Setelah dirawat di rumah sakit terdekat, Jessica lalu dirujuk ke RS PICU Kandou Manado, lima hari lalu. Namun, karena luka bakar sudah 85 persen, nyawanya tidak tertolong.

"Tadi malam sudah selesai diautopsi untuk diketahui meninggalnya karena apa. Ini untuk kepentingan hukum agar pelaku tidak mengelak lagi," ujar Jull.

Sedianya, jenazah Jessica akan dikirim ke rumah keluarga besarnya dan sampai ke Tahuna besok subuh. Rencananya akan dimakamkan pada Kamis (25/8) siang.

"Kalau dari kami lebih konsen penanganan kelanjutan penanganan adiknya. Bagaimana mempersiapkan dia bisa mengakses pendidikan dengan aman, nyaman tanpa harus hidup dengan trauma. Apalagi ia melihat kakaknya dibakar dan melarikan diri karena diancam akan dibunuh," tutur Jull.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved