Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Metropolis
Dari Pertemuan Kominda-Kesbangpol Soal Dugaan Peraktik LGBT
Kaban Kesbangpol: Ormas OPSI Legal, Tapi Diindikasi Tindakan Membelok Sehingga Buat Heboh

Metropolis - - Jumat, 18/01/2019 - 20:52:43 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Pihak Badan Kesbangpol bersama Komunitas Inteligen (Kominda) Pekanbaru menggelar rapat terkait mencuatnya dugaan peraktik LGBT melibatkan Ormas Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI), Jumat (18/1/2019).

Hadir dalam rapat ini 25 orang dari unsur Kesbangpol, Kominda dan pihak ormas Opsi yang dihadiri langsung Ketua Opsi Ruli didampingi Kuasa Hukum daru LBH Pekanbaru.

Banyak hal yang dipertanyakan pihak Kominda melalui Ketua Kominda Pekanbaru Sugeng, dan Kabang Kesbangpol Pekanbaru M Yusuf dalam kesempatan tersebut.

Namun, intinya dari rapat ini terungkap bahwa ormas OPSI punya legalitas, dan dalam programnya antara lain pembinaan pada komunitas HIV/AIDs.

Akan tetapi dari informasi yang didapat Kesbangpol sendiri yang juga langsung ditanyakan ke Ketua OPSI bahwa kegiatan OPSI ini bersinggungan dengan hal-hal yang dinilai sensitif, seperti melakukan acara malam, dan yang datang pria, wanita dan waria. "Inilah yang menjadi persoalan, sehingga masyarakat curiga," katanya.

M Yusuf menegaskan, Waluaupun sebuah Ormas itu legal, tetapi peraktik atau kegiatannya jangan menyimpang dari sehingga membikin hebok. Ini yang tidak benar," tegas Yusuf.

Pasca pertemuan ini, Kesbangpol juga akan memantau langsung dan mencari data ke lapangan, apa saja sesungguhnya kegiatan OPSI ini. Dan dari hasil ini nantinya akan diambil langkah, jika terjadi penyimpangan peratik di luar program, sesuai UU Ormas kata Yusuf pihaknya akan mengambil tindakan. "Jadi kita ke lapangan dulu," katanya.

Sementara itu, Ketua Ormas OPSI Ruli dalam pertemuan dengan tegas mengatakan, pihaknya melakukan acara sesuai program, dan diakuinya progam OPSI ini adalah pencegahan komunitas HIV/AIDs, terhadap laki-laki, perempuan dan waria. "Kami tidak ada kegiatan malam, kecuali pada saat peringati hari HUV/AIDs, pasang lilin bersama komunitas," katanya.

Sosialiasi program mereka katanya sudah sampai ke Diskes, Puskesmas dan beberapa terkait lainnya.

Namun, mengingat kejadia digruduk warga ke kantor OPSI, menurut kuasa Hukum Ormas OPSI Noval Setaiawan
mengatakan, sementara ini aktivitas Ormas Opsi ini dihentikan. "Intinya apa yang dilakukan Ormas OPSI tidaklah semuanya tepat sebagaimana mencuat akhir-akhir ini," pungkasnya. [han,chr]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved