Jum'at, 29 Maret 2024
PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani 6 Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu
 
Internasional
Ulama Terkenal Saudi Meninggal di Tahanan yang Kondisinya Mengenaskan

Internasional - - Selasa, 22/01/2019 - 11:31:21 WIB

SULUHRIAU- Ulama dan Imam terkenal yang merupakan penceramah di Masjid Madinah meninggal di penjara Arab Saudi akibat buruknya kondisi tahanan di negara itu sebagaimana disampaikan oleh para aktivis.

Syekh Ahmed al-Amari merupakan Dekan di Fakultas Ilmu Alquran di Universitas Islam Madinah. Dia meninggal pada Minggu, 20 Januari 2019 yakni lima bulan setelah dia ditahan otoritas Arab Saudi.

Sementara lembaga Prisoners of Conscience yang memantau penahanan dan mendokumentasikan penangkapan para penceramah dan akademisi terkenal menilai bahwa pemerintah Saudi memang sengaja menelantarkan para tahanan termasuk pria tersebut yang berusia 69 tahun. Hal itu diduga akhirnya menyebabkan kematiannya.

Dikutip dari laman Aljazeera, Direktur lembaga yang membidangi HAM berbasis di London, ALQST, Yahya Assiri, menyatakan bahwa al-Amari dijemput dari rumahnya pada Agustus 2018 lalu dan ditahan menyusul adanya penahanan rekannya yang juga ahli ilmu agama, Safar al-Hawali.

Al-Hawali ditahan setelah mempublikasikan buku dengan 3.000 halaman yang memuat soal serangan dan kritik terhadap putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman dan keluarga Kerajaan Saudi terkait kedekatan mereka dengan Israel.

Pengguna media sosial banyak yang menyayangkan bahwa tak idealnya perawatan media di balik jeruji yang menyebabkan kematian al-Amari.

"Dia memang tiba-tiba dipindahkan dari penjara Dhaban ke kompleks rumah sakit Raja Abdullah di Jeddah pada 2 Januari akibat penyakit pada otak," kata Assiri.

"Menurut saya kasus ini cenderung kasus sengaja 'membunuh' pelan-pelan dirinya di penjara dibandingkan tak memberikan perawatan medis," lanjutnya. 

Sumber: viva.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved