Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Daerah
Hindari Dampak Kabut Asap Karhutla, Diskes Bengkalis Sudah Bagikan 8.000 Masker

Daerah - - Senin, 25/02/2019 - 21:14:47 WIB

SULUHRIAU, Bengkalis- Hingga hari ini, Senin, (25/2/2019), Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kesehatan (Diskes) telah membagikan 8.000 masker di Pulau Rupat.

Kepala Diskes Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra TH menjelaskan, masker yang dibagikan itu untuk mengantisikasi dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Rupat.

“Sebelumnya sudah dibagikan 5.000. Hari ini 2.000 ditambah 1.000 dari RSUD Bengkalis. Jadi totalnya 8.000 masker,” jelas mantan Direktur RSUD Kecamatan Mandau ini melalui layanan WhatsApp (WA) sekitar pukul 11.15 WIB tadi.

Masih kata Ersan, 2.000 masker yang dibagikan hari ini, didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

124 Kasus di 3 UPT

Ersan menjelaskan, sampai setakat ini lebih dari 120 orang di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara yang terkena ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas) atau ILI (Influenza Like Illness) akibat terpapar Karhutla di pulau Rupat.

Angka tersebut, katanya, berdasarkan laporan dari 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas di sana.

Yakni, UPT Puskesmas Batu Panjang (Rupat) 57 kasus, UPT Puskesmas Teluk Lecah (Rupat) 21 kasus dan UPT Tanjung Medang (Rupat Utara) sebanyak 46 kasus. “Jumlah total ILI dari ketiga UPT Puskesmas tersebut 124 kasus,” imbuh Ersan.

Menurut golongan umur, Ersan merinci, untuk usia di bawah 1 tahun sebanyak 12 kasus atau 9,68 persen. Umur 1-4 tahun 22 kasus atau 17,74 persen.

Sedangkan 5-9 tahun, sambungnya, sebanyak 20 kasus atau 16,13 persen. Usia 10-14 tahun berjumlah 9 kasus atau 7,26 persen dan kelompok umur 15-19 tahun 7 kasus atau 5,65 persen.

Kemudian, usia 20-44 tahun berjumlah 35 kasus atau 28,23 persen dan kelompok umur 45-54 tahun 14 kasus atau 11,3 persen.

Selanjut, usia 55-59 tahun berjumlah 1 kasus atau 0,81 persen, kelompok umur 60-69 tahun 3 kasus atau 2,42 persen dan di atas 70 tahun sebanyak 1 kasus atau 0,81 persen.

“Sementara, jika berdasarkan jenis kelamin, dari 124 kasus tersebut 66 diantaranya laki-laki atau 52,23 persen. Sedangkan 58 lainnya adalah perempuan atau sebanyak 46,77 persen,” pungkas Esran. [las,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved