Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Sosial Budaya
Demo ke DPRD, Massa Mengatasnamakan Warga Desa Koto Aman Sempat Hadang Rombongan Gubri

Sosial Budaya - - Senin, 11/03/2019 - 21:50:50 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Massa yang mengatasnamakan Warga Desa Koto Aman Tapung Hilir, Kampar Senin, (11/3/2019) demo ke kantor DPRD Riau.

Kedatangan mereka ke kantor DPRD berbarengan dengan paripurna pidoto Gubenur Riau terkait visi dan misi 2019-2024.

Selain berorasi terkait peramsalahan mereka hadapi dengan pihak perusahaan terkait penyeronotan lahan, massa sempat menghadang rombongan gubernur Riau, Syamsuar, saat keluar dari gedung DPRD Riau usai menghadiri paripurna tersebut.

Warga ingin ingin menyampaikan aspirasi soal lahan mereka kepada orang nomor satu di Riau tersebut.

Namun, saat itu Kapolda Riau Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo juga hadir, dan langsung memimpin pasukannya untuk mengamankan penghadangan yang dilakukan massa.

Situasi sempat tegang. Lalu Kapolda meminta agar masyarakat menyampaikan aspirasinya sesuai aturan.

"Demo itu ada aturannya, demo kok mengganggu masyarakat. Gubernur silahkan keluar," tegas Kapolda Riau.

"Kalau halang-halangi, tangkap. Duduk sini kalian, saya mau bicara, jangan berlagak jagoan," tegas Kapolda lagi.

Setelah masyarakat tenang, Kapolda kemudian mengatakan bahwa ia ragu jika yang demo tersebut murni dari masyarakat. Ia menduga ada orang lain yang menungganginya.

"Saya ragu, kalian ini disuruh orang, ini tak murni. Sukanya ngumpul-ngumpul. Untuk diketahui, 5 orang perwakilan masyarakat Koto Aman saya yang langsung membawa ke presiden dulu. Jadi saya tahu permasalahannya. Presiden pasti akan menyelesaikan," tegas Kapolda.

Setelah Kapolda pergi, massa tetap bertahan di luar kantor DPRD Riau dan tidak ada anarkis. [slt]








 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved