Jum'at, 26 April 2024
Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
 
Ekbis
Dukung Hasil Petani Riau, Badan Karantina Pertanian Lepas Komoditi Ekspor Senilai Ratusan Miliar

Ekbis - - Selasa, 12/03/2019 - 01:43:33 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Badan Karantina Pertanian dan jajaran menggelar kegiatan pelepasan komoditi ekspor pertanian daerah Riau ke sejumlah negara tujuan, Senin (11/3/2019).

Kegiatan pelepasan secara simbolis dilaksanakan di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru, Jalan Pattimura, Pekanbaru.

Gubernur Riau, Syamsuar turut hadir dan memimpin langsung kegiatan pelepasan komoditi ekspos pertanian secara simbolis ini.

Disebutkan Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Ali Jamil, kegiatan ini menjadi bentuk dukungan pemerintah kepada para petani di Riau, dalam rangka akselerasi eksportasi komoditas pertanian. "Ada beberapa komoditi yang diekspos, di antaranya karet, kelapa sawit, kelapa, madu, sarang walet, dan lain-lain," ungkap dia.

Disebutkannya, dalam pengiriman ke sejumlah negara seperti Selandia Baru, Turki, Cina, dan lain-lain, juga dilengkapi dengan sertifikat kesehatan.

"Sertifikat ini mendampingi produk yang dikirim. Karena dokumen ini sesuai dengan kesepakatan perdagangan internasional," katanya.

Dia menuturkan, untuk komoditi yang belum tergarap, akan segera diupayakan untuk digarap. Karena memang potensinya sangat besar.

"Kita gencarkan mendorong ekspor komoditas pertanian, untuk mendorong neraca perdagangan dengan ekspor non migas. Dan hal ini sesuai dengan instruksi Presiden," kata Ali lagi.

Ditambahkan Ali, komoditas kelapa sawit beserta turunannya asal Provinsi Riau tidak diragukan lagi kualitasnya.

Komoditi ini masih menjadi komoditi unggulan dan permintaannya cukup banyak.

Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru, Rina Delfi memaparkan data pelepasan ekspor di antaranya cangkang sawit (Palm Kernel Shell) milik PT. JPJ berjumlah 31.200 ton dengan nilai Rp 29 miliar, bungkil sawit (Palm Kernel Expeller) milik PT. IMT berjumlah 14.000 ton dengan nilai Rp 20 miliar dan RBD (Refined Bleached Deodorized).

Lalu Palm Kernel Oil milik PT.WNI berjumlah 11.500 ton dengan nilai setara Rp 205 miliar dengan negara tujuan Jepang, China, Thailand, Korea Selatan, Brazil dan Ukraina.

Sementara melalui Wilayah Kerja Dumai kata Rina, turunan kelapa sawit yakni Palm Kernel Meal Expeller sebanyak 7 ribu ton dengan nilai Rp 11,7 miliar. RBD palm oil sebanyak 7 ribu ton setara dengan Rp 68,5 miliar.

RBD palm olein sebanyak 14,7 ribu ton setara Rp 148 miliar.

RBD palm stearin sebanyak 8 ribu ton setara dengan 91,4 miliar.

Palm fatty acid distillate sebanyak 1.200 ton setara 6,8 miliar dan hammermilled palm kernel meal sebanyak 11,2 ribu ton setara dengan Rp 17 miliar.

Dengan negara tujuan yaitu Korea Selatan, Haiti, Turki, China dan Selandia Baru.

Sehingga total ekspor produk pertanian yang telah dilakukan tindakan pemeriksaan dan pengawasan Karantina Pertanian Riau adalah sebesar 107 ribu ton atau senilai Rp627 miliar.


"Berdasarkan data lalu lintas ekspor kelapa sawit beserta turunannya pada tahun 2018 telah mencapai 3 juta ton setara dengan Rp27 triliun," ucap Rina.

Sementara itu pada tiga bulan di tahun 2019 ini, nilai ekspor komoditi pertanian Riau hampir Rp7 triliun.

Sementara itu, Gubernur Riau mengapresiasi kinerja Karantina Pertanian Pekanbaru yang telah mengawal komoditas unggulan daerah Riau ke mancanegara.

"Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan utama di Provinsi Riau dan mempunyai peran penting bagi subsektor perkebunan, dalam meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat," katanya.

Dia menyatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong agar komoditi unggulan lainnya, salah satunya kopi juga bisa ikut diekspor ke luar negeri.  [rls,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved