Kamis, 25 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Daerah
40 Aparat Desa Studi Banding ke China dan Korea Selatan

Daerah - - Sabtu, 23/03/2019 - 10:28:41 WIB

SULUHRIAU- Sebanyak 40 aparat desa dikirim ke China dan Korea Selatan untuk menjalani studi banding. Aparat desa tersebut terdiri dari kepala desa, penggiat desa dan pendamping desa.

"Ada 40 peserta yang diberangkatkan. 20 ke negara Korea dan 20 lagi ke negara China," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat melepas aparat desa tersebut di Jakarta seperti dilansir detik.com Sabtu (23/3/2019).

Eko berharap studi banding ke luar negeri diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan memunculkan inovasi dalam pengelolaan dan pembangunan desa. Selain itu diharapkan para peserta dapat membangun jaringan, menambah pengetahuan, dan membuka pasar antarkepala desa dengan mitra luar negeri.

"Kita memerlukan kepala desa, pegiat desa dan pendamping desa untuk lebih punya wawasan lagi. Diharapkan setelah kunjungan itu, para peserta bisa menerapkan di desanya masing-masing apa yang apa yang mereka liat di luar negeri," tutur Eko.

Sebanyak 40 yang diberangkatkan merupakan sebagian dari target keseluruhan 1.000 aparat desa. Negara tujuan pun beragam seperti ke Jepang, Thailand, Vietnam dan Malaysia.

"Salah satu cara yang paling cepat kita belajar adalah kita melihat negara lain yang relatif sudah maju. kita harapkan kepala desa dan penggiat desa ini punya wawasan yang lebih lagi. Kegiatan ini juga penting untuk pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Jadi tidak hanya infrastruktur yang dibangun, tapi juga manusianya," ujarnya.

Sementara itu, Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi menuturkan peserta yang mengikuti studi banding ke China akan mempelajari terkait revitalisasi pembangunan desa, kebijakan pengentasan kemiskinan, pertanian modern, perikan air tawar, dan diskusi dengan petani lokal di China.

"Sedangkan yang ke negara Korea akan mempelajari terkait pembangunan pemberdayaan masyarakat desa, mengunjungi pusat buah buah kering dan mempelajari pendistribusiannya serta mengunjungi pabrik pengolahan ikan dan pasar-pasar perdesaan di Korea," ucap Anwar.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved