Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Daerah
Inung Rion, Harimau Korban Jeratan di Pelalawan Alami Luka Serius

Daerah - - Jumat, 29/03/2019 - 09:59:23 WIB

SULUHRIAU- Harimau sumatera yang terjerat di Kabupaten Pelalawan, Riau mengalami luka serius. Tim medis masih melakukan perawatan intensif terhadap harimau yang dinamai Inung Rio itu.

"Kondisi Inung terdapat tiga luka laserasi, bagian medial kaki kiri merupakan bagian terparah dengan infeksi stadium tiga," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono Jumat (29/3/2019).

Haryono menjelaskan, luka bekas jeratan itu telah berbentuk jaringan nekrotik (jaringan membusuk) dengan diameter luka 4 cm. Kedalaman luka bekas jeratan 3 cm.

"Inung masih mendapat perawatan medis di pusat rehabilitasi harimau sumatera di Kabupaten Dharmasraya di Sumbar. Di sana ada tim medis dari kita, Yayasan Asyari dan dari pusat rehabilitasi sendiri," kata Haryono.

Tim medis juga melakukan pemeriksaan menyeluruh ke Inung. Hasilnya, harimau tersebut diketahui memiliki tumor pada bagian mulut rahang bawah.

"Kondisi ini akan diperiksa lebih lanjut ke laboratorium apakah tumor ganas atau tumor jinak," kata Haryono.

Baca juga: Harimau-Tim Patroli Terjerat Kawat, Perangkap di Hutan Pelalawan akan Disisir

Tim medis juga sudah pemeriksaan laboratorik sampel darah sebagai penunjang diagnosa penyakit. Kondisi Inung Rio saat ini secara umum sudah sadar dari pengaruh bius.

"Selanjutnya Inung akan menjalani masa karantina selama 14 hari ke depan," kata Haryono.

Hasil diagnosa, katanya, Inung mengalami infeksi sistemik yang disebabkan oleh luka terbuka kaki kiri bekas jeratan kawat.

"Infeksi organ heptika (hati) akan dilakukan diagnostik lanjutan untuk memperkuat diagnosa sementara hasil yang didapat hari ini," jelas Haryono. [dtc,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved