Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Daerah
Wabup Meranti Buka Festival Lampu Colok dan Meriam Bambu 2019

Daerah - - Sabtu, 01/06/2019 - 08:20:31 WIB

SULUHRIAU, Meranti- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga kembali menggelar Festival Lampu Colok Ramadhan 1440 H Tahun 2019.

Kegiatan dalam rangka melestarikan tradisi masyarakat Melayu yang kental dengan nuansa Islam itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim, bertempat di Taman Cik Puan Selatpanjang, Jumat (31/5/2019) malam.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolres Meranti AKBP. La Ode Proyek, Anggota DPRD Meranti Edy Masyudi, Sekretaris Daerah Kep. Meranti H. Yulian Norwis SE MM, Staf Ahi Bupati Drs. H. Askandar, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rizki Hidayat, Kabag Humas dan Protokol Meranti Hery Putra SH, Ketua MUI Meranti H. Mustafa S.Ag, Kabag Kesbang Asrizal Harahap, Sekcam Tebing Tinggi, Ketua PP Meranti Asnan Mahadar, Tokoh Masyarakat/Adat/Agama lainnya.

Peresmian Festival Lampu Colok yang dikemas dengan lomba Meriam Buluh (Bambu) di Kepulauan Meranti ditandai dengan penyulutan api perdana lampu colok dan peletupan Meriam Buluh oleh Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim yang  turut didampingi Kapores Meranti AKBP La Ode Proyek, Sekretaris Daerah H. Yulian Norwis dan pejabat lainnya.

Dalam pidatonya Wakil Bupati mengapresiasi pelaksanaan kegiatan itu, dikatakannya kegiatan ini murni tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat dan sudah menjadi tradisi dalam menunggu malam Lailatul Qadar dan kegembiraan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri untuk itu Wabup berharap kegiatan in harus terus dilestarikan jika perlu dikemas sedemikian rupa agar makna dari kegiatan yang kental dengan nuansa Islami itu tetap melekat dihati masyarakat.

"Kegiatan ini perlu dikemas sedemikian rupa agar tidak menghilangkan makna lampu colok itu. ini jurni kegiatan yang tumbuh dna berkembang dari masyarakat dan Pemerintah hanya membuna dna mengarahkan sesua dengan budaya Melayu yang kental dengan nuansa Islami," jelas Wabup.

Begitu juga untuk kegiatan Meriam Buluh permainan Tradisional masyarakat Melayu zaman dulu yang juga layak dilestarian.

Pada kesepatan itu tak lupa Wabup mengajak segenap masyarakat untuk pro aktif mendukung Kepolisian dalam menjaga kondusifitas daerah terutama menghadapi arus mudik menjelang Idul Fitri 1440 H.

"Mari kita jaga lingkungan kita jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, semoga dengan dukungan dari segenap masyarakat Meranti dapat menjadi negeri yang aman dan makmur," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota DPRD Meranti yang juga tokoh masyarakat Edy Masyudi M.Si, dikatakannya atas nama masyarakat menyambut baik pelaksanaan ivent ini dalam rangka melestarikan kegiatan yang telah membudaya dari Kota hingga kepelosok Meranti itu.

"Mewakili seluruh elemen masyarakat kami berharap kegiatan ini tidak cukup disini saja, semoga kedepan dapat berkembang dan merata disetiap Kecamatan," saran Edy.

Dari pantauan media, kegiatan Festival Lampu Colok yang diselenggarakan untuk menyemarakan malam 27 Ramadhan atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Melayu.

Malam 7 Likur, disambut gembira oleh warga Meranti terbukti lokasi acara Taman Cuk Puan Selatpanjang, dipenuhi oleh warga baik tua maupun muda yang tak ingin melewati moment tahunan itu. Masyarakat datang bukan hanya untuk menyaksikan tetapi juga ikut bergembira bahkan bermain dengan salah satu permainan Tradisional yakni Meriam Bambu.

Seperti diketahui, dahulunya Lampu Colok adalah alat penerangan sederhana terbuat dari kaleng bekas yang diberi sumbu kompor dan minyak tanah sebagai bahan bakar, kini seiring perkembangan zaman alat penerangan itu sudah bertransformasi menggunakan energi listrik yang dikreasikan sedemikian rupa meyerupai lampu hias.

Kini para pemuda pemudi di Kota Selatpanjang membuat berbagai bentuk miniatur bangunan menggunakan lampu colok tersebut. Dan Pemerintah juga memperlombakannya, dimana bagi peserta lomba yang berhasil keluar menjadi yang terbaik akan diberikan memberikan hadiah berupa uang tunai dengan total 15 Juta rupiah, untuk pengumuman akan disampaikan pada Tanggal 4 Juni 2019 tepatnya saat malam takbiran.

Adapun aspek penilaian yang dilakukan oleh panitia sepeti dikatakan Indra Yuni SH, mengacu pada bentuk miniatur, desain lampu sesuai dengan tema Ramadhan, Artistik dan aspek Keamanan.

Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Meranti berharap kedepan Ivent ini akan terus berlanjut dan dapat menjadi potensi wisata religi di Meranti. [rls,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved