Minggu, 28 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Sosial Budaya
Malam 27 Ramadhan, Desa Pedekik Sebagai Objek Kampung Colok

Sosial Budaya - - Sabtu, 01/06/2019 - 07:00:55 WIB

SULUHRIAU, Bengkalis- Malam 27 Ramadhan atau disebut dengan malam tujuh likur merupakan malam yang dirindukan bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis.

Dimana pada malam tersebut masyarakat melihat kembali tradisi tahunan yaitu lampu colok dengan berbagai miniatur yang kreatif dibuat oleh pemuda dari daerahnya masing-masing.

Hal itu membuat pemuda pedekik khususnya pemuda dusun III pedekik darat termotivasi ambil bagian dalam upaya melestarikan budaya tersebut. Sehigga tahun ini Desa Pedekik sebagai salah satu objek kampung colok.

Meskipun suasana bulan suci Ramadhan, namun semangat para pemuda tidak pernah luntur, siang dan malam mereka bergelut dengan miniatur, demi mempertahankan  tradisi lampu colok supaya tidak dimakan zaman.

“Alhamdulillah berkat hasil kerjasama kita semua siang dan malam, akhirnya menghasilkan kebahagian yang luar biasa yang dapat kita rasakan bersama, kita optimis memberikan penampilan terbaik untuk Desa kita, kami juga merangkul para remaja supaya genarasi ini tau dengan budayanya sendiri,” kata Ketua Pemuda Dusun III Pedekik Muhammad Akib, 31 Mei 2019 malam.

Akib juga mengucapkan terima kasih kepada semua kawan-kawan dan masyarakat yang sudah berloyalitas terhadap lampu colok ini, semoga ini menjadi amal soleh untuk kita semua.

Menurut Akib, selain dalam upaya melesatarikan budaya, festival lampu colok ini  juga sebagai ajang melatih diri agar terbiasa dengan hidup bergotorong dan bekerjasama. [las,rls]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved