Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Ekbis
Waskita Karya Serius Genjot Bisnis di Pasar Internasional

Ekbis - - Kamis, 04/07/2019 - 10:17:03 WIB

SULUHRIAU- PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus menggenjot ekspansi bisnis di mancanegara. Selain proyek infrastruktur dan pembangunan hotel, perusahaan pelat merah dengan kode emiten WSKT ini juga membidik pasar konstruksi internasional. 

Director of Finance and Strategy PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Haris Gunawan, mengemukakan, pihaknya sudah menawarkan proyek infrastruktur di Manila, dan proyek pembangunan hotel di Makkah. Meski belum bisa dipastikan waktunya, Haris tetap menargetkan kedua proyek tersebut akan dilaksanakan tahun ini juga. 
Untuk ekspanis ke luar negeri, perseroan akan mengambil dana dari belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp29 triliun.

“Ekspansi Waskita ke luar negeri merupakan wujud nyata bahwa perusahaan nasional memiliki kemampuan dalam mengerjakan berbagai proyek skala global,” ujar Haris di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Eskpansi Waskita ke luar negeri juga sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN agar perusahaan BUMN harus berani keluar kandang dan menjadi pelopor untuk ekspansi bisnis ke luar negeri. Untuk membuka pasar, membuka jaringan, sehingga bisa berkiprah di pasar global.

“Langkah ekspansi ini juga diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus sebagai upaya go international,” tegas Haris.

Salah satu langkah kongkrit, tak lama lagi PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang tergabung dalam Indonesia Railway Development Consortium (IRDC), bersama dengan PT Industri Kereta Api (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), akan bekerjasama dengan Phonsavanh Group yang telah mendapat dukungan dari Pemerintah Laos, untuk mengembangkan jalur kereta api dari Thakek di Laos ke Pelabuhan Vung Ang di Vietnam. 

Sementara untuk proyek konstruksi, Waskita Karya sudah bekerja sama dengan Hyundai Engineering & construction Co. (HDEC), terkait peningkatan kemampuan teknis dan komersialnya. Sekaligus mempromosikan peluang bisnis di pasar konstruksi internasional, khususnya di Indonesia.

Menurut Fery Hendriyanto selaku Director of Business Development & Quality, Safety, Health & Environment PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui penandatanganan nota kesepakatan, pihaknya bersama HDEC akan menjadi mitra bisnis strategis global jangka panjang.

"Penandatanganan MoU dimaksud untuk mengembangkan peluang bisnis sebagai mitra strategis global dalam kerja sama," jelasnya melalui rilis diterima media ini, Kamis. 

Fery menambahkan, kedua perusahaan akan saling memperkenalkan proyek-proyek konstruksi terkait EPC.

Kemudian juga peluang investasi yang ada di Asia termasuk terutama Indonesia, serta di tempat lain sebagaimana disepakati oleh kedua perusahaan.

Rencana ekspansi bisnis Waskita Karya di mancanegara, sejalan dengan upaya penjajakan peluang kerja sama yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith di Vientiane, Laos pada Selasa (25/6/2019) lalu.

Selain bertemu dengan PM  Laos, Menteri Rini juga  bertemu  dengan  Menteri  Pertanian  Laos Lien  Thikeo, dan Menteri  Pekerjaan Umum dan Transportasi  Laos  Bouachan  Sinthavong.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rini  menawarkan peluang  kerja  sama  bisnis  sejumlah perusahaan  BUMN di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur  kereta  api,  pertambangan, hingga pertanian. Langkah Waskita  juga  sejalan  dengan visi Presiden  Joko  Widodo yang  terus  mendorong pembangunan infrastruktur.

Presiden Jokowi saat  memimpin  pertemuan  ke 12 Indonesia MalaysiaThailand  Growth  Triangle  (IMT BangGT)  di  sela-- sela  hari  kedua  KTT  ASEAN  ke34  di kok,  pada  Minggu  (23/6/2019), menyampaikan  bahwa  pemerintah Indonesia  akan menuntaskan proyek proyek  infrastruktur di  tiga  negara  ASEAN,  yakni Indonesia,  Malaysia, dan Thailand.

Presiden  Jokowi  menyampaikan  kerja  sama  IMTGT  yang  sudah  berusia  26  tahun  dapat dikatakan  sebagai  kerja  sama  segi  tiga  emas  yang  meliputi  83  juta  penduduk  di  tiga  negara, 14  provinsi  di  Thailand,  8  negara  bagian  di  Malaysia,  dan  10  provinsi  di  Indonesia.  

Menurut Jokowi,  tantangan  ke  depan  bagi  IMTGT  tidak  saja  soal  mempertahankan  ca paian  selama  ini, namun  juga memastikan  agar  pembangunan  dapat  dilakukan  lebih  efektif.


Seperti diketahui, Waskita berdiri pada tahun 1961 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pada bulan Desember 2012 Waskita menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham "WSKT".

Dalam beberapa tahun terakhir, Waskita semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu kontraktor utama di Indonesia serta Pengembang Infrastruktur/Realti melalui pendirian anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Energi. [rls,jan]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved