"> " />
  Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Sosial Budaya
Makan Korban, Kominfo Batasi Akses Game Online Hago

Sosial Budaya - - Senin, 29/07/2019 - 20:45:29 WIB

SULUHRIAU- Aplikasi game online Hago dijadikan tempat untuk pelaku mencari korban "video call sex" yang merupakan wanita yang masih di bawah umur.

Berkaitan itu, Kepala Subdirektorat Pengendalian Konten Internet, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Anthonuis Malau mengaku pihaknya telah membatasi konten aplikasi game online Hago.

"Terkait aplikasi yang digunakan oleh pelaku awal-awal kasus ini, kami telah berkoordiniasi dengan Hago (aplikasi game online) dan kita gerak cepat telah melakukan langkah-langkah yang menurut kami sangat bagus," ucap Anthonuis kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Pembatasan yang dimaksud adalah pembatasan memberikan nomor handphone dan gambar.
"Jadi apikasi itu ketika orang meminta nomor HP itu otomatis tidak dapat dilakukan dan terblokir oleh sistem permainan Hago. Dan mereka memblokir pengiriman gambar, misalnya dituliskan nomor HP difoto, dan itu terblokir otomatis oleh sistem di Hago," jelas Anthonuis.

Berkaitan dengan adanya kasus tersebut, Kominfo mengaku pihak Hago sangat kooperatif dan bisa mentaati aturan yang telah diberikan untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.

"Jadi platform itu juga langsung bekerja dama dengan baik dan kooperatif terhadap langkah-langkah yang diminta oleh pemerintah Indonesia," tandasnya.

Diketahui, seorang pria bernama Prasetya Defano (27) diamankan pihak kepolisian Subdit IV Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya karena telah melakukan ancaman terhadap wanita di bawah umur. Ancaman tersebut dilakukan menggunakan sebuah rekaman video call sex antara pelaku dengan korban.

Dimana, perkenalan korban dengan pelaku berasal dari aplikasi game online Hago. Disana pelaku mencari korban hingga beralih percakapannya ke Whatsapp. Selanjutnya pelaku melakukan video call dengan korban.

Tidak sampai disitu, pelaku mengajak korban untuk membuka pakaiannya hingga terlihat kemaluannya. Pada saat video call, pelaku juga mengajak korban untuk masturbasi.

Aksi bejat tersebut ternyata direkam oleh pelaku. Rekaman video call sex tersebut digunakan oleh pelaku untuk mengancam korbannya jika tidak mau kembali melakukan aksi senonoh tersebut.

Kini, pelaku telah diamankan polisi. Pelaku dijerat Pasal 27 Ayat 1 junto Pasal 45 Ayat 1 junto Pasal 52 Ayat 1 dan atau Pasal 29 junto Pasal 45B UU 19/2016 tentang ITE dan atau Asal 76E junto Pasal 82 UU 35/2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman diatas 15 tahun penjara.

Sumber: Rmol.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved