Kamis, 25 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sosial Budaya
Gajah Liar Afrika Kini Dilarang Dikirim ke Kebun Binatang Seluruh Dunia

Sosial Budaya - - Rabu, 28/08/2019 - 12:39:38 WIB

SULUHRIAU- Sidang Konvensi Perdagangan Internasional jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang terancam punah (Cites) melarang ekspor gajah liar Afrika ke kebun binatang.

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam perjanjian itu sepakat mengakhiri praktik penangkapan dan pengiriman gajah dari Zimbabwe, Afrika Selatan, Botswana dan Namibia.

Saat ini Zimbabwe tercatat sebagai pengekspor utama gajah Afrika yang telah mengirim lebih dari 100 anak gajah ke berbagai kebun binatang di dunia sejak 2012, menurut Humane Society International.

Keputusan pelarangan yang dibuat Selasa (27/08) di Jenewa, Swiss, ini semakin memperketat pembatasan perdagangan gajah.

A baby elephant is covered head to tail in soft brown mud in this photograph Bayi gajah sedang mandi lumpur di Nairobi, Kenya, pada Januari silam. (Getty Images)

Kini, gajah hanya bisa diambil dari alam liar dan ditempatkan di "fasilitas penangkaran" di dunia dalam kondisi tertentu - dan harus disetujui oleh komite anggota Cites.

Namun, Zimbabwe berkampanye keras menentang langkah tersebut, dan Uni Eropa pada awalnya menentangnya karena kekhawatiran akan variasi genetik di kebun binatang di seluruh dunia.

Namun kemudian Uni Eropa mengubah sikapnya setelah beberapa amandemen dibuat untuk memungkinkan perdagangan dalam keadaan tertentu, dan begitu jelas bahwa gajah yang sudah ada di kebun binatang dapat dipindahkan di antara mereka.

"Itu tidak berarti bahwa tidak ada gajah yang akan diambil dari alam liar dan dimasukkan ke dalam fasilitas penangkaran di luar negeri," kata Will Travers, presiden Born Free Foundation.

"Tapi itu akan memperketatnya sehingga pengiriman massal gajah ke kebun binatang di Timur Jauh, misalnya, tidak akan terjadi."

Humane Society International menyebut pihaknya "merayakan kemenangan penting".

"Meskipun Uni Eropa berkompromi dengan keputusan itu, kami merasa lega bahwa larangan ini dijalankan," kata Audrey Delsink, direktur margasatwa Afrika kelompok itu.

Dia mengatakan hewan-hewan yang sangat ramah merasa "sangat traumatis" ketika dipisah dari kelompoknya.

"Berbicara secara pribadi sebagai ahli biologi gajah, saya sangat gembira bahwa kita telah mendapatkan kemenangan ini untuk semua gajah yang sekarang akan dari penelantaran dan pemisahan dari keluarga mereka."

Dalam konvensi itu, beberapa negara Afrika mendorong pembukaan kembali perdagangan gading, dengan alasan bahwa stok yang ada - yang disita dari pemburu liar atau yang tersisa dari hewan yang sudah mati - bernilai setara dengan uang untuk konservasi.

Sumber:  BBC News Indonesia
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved