Jum'at, 26 April 2024
Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu
 
Kesehatan
Pendetita ISPA Terus Bertmbah, Selama September Saja Sebanyak 9.931 Orang

Kesehatan - - Selasa, 17/09/2019 - 12:22:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Komponen masyarakat semakin memprihatinkan kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
Bahkan hari ini dinilai juga melanda Riau dan Pekanbaru khususny cukup parah. Data korban ISPA pun bertambah. Kalau sebelumnya hanya 6 ribuan lebih.

Saat ini terhitung selama September 2019 saja mencapai 9.931 pendirita ISPA di Riau.
 
Data ini berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Riau. Dimana, data Januari hingga 11 September 2019 mencapai 39.277 orang.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Diskes Riau Yohanes mengingatkan, jika kabut asap terus dihirup masyarakat, maka penyakit yang lebih berbahaya bisa diderita.

"Tidak hanya ISPA, penyakit lain yang juga bakal terjadi akibat asap yaitu pneumonia, iritasi mata, iritasi kulit, diare, dan bronkitis akut," katanya.

Sebagai upaya pendegahan, dinas kesehatan terus mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker dan menghindari ke luar rumah.

Selain itu, saat ini seluruh puskesmas dan sejumlah posko kesehatan sudah didirikan, sehingga masyarakat yang terdampak bisa menggunakan fasilitas tersebut untuk berobat.

Sementara itu, Informasi diperoleh, masyarakat yang memiliki pilihan untuk mengungsi ke luar kota memilih untuk 'kabur' sementara dari Pekanbaru ke daerah lain seperti Padang, Bandung, Yogyakarta, dan lainnya.

Namun masyarakat yang tidak punya kemampuan untuk mengungsi terpaksa bertahan di Pekanbaru dengan mengurangi aktivitas luar ruangan.

Bagi yang punya ac maka akan punya kenaikan beban biaya listrik karena mesin ac harus menyala 24 jam.

Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi ikut terganggu asap, sektor yang paling awal terkena dampak yaitu bidang pariwisata dan akomodasi perhotelan. [slt]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved