Jum'at, 26 April 2024
Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan
 
Ekbis
Kerugian Akibat Kabut Asap di Riau Diperkirakan Rp50 Triliun

Ekbis - - Kamis, 26/09/2019 - 16:51:56 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Kerugian materil akibat kabut asap di Provinsi Riau diperkirakan mencapai Rp 50 triliun.

Ini disebabkan terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan dan kerugian waktu aktivitas penerbangan.
di Bandara SSK II Pekanbaru, disamping itu juga kerugian non materil berupa kesehatan warga yang terganggu juga banyak.

Koordinator pusat studi lingkungan hidup, universitas riau suwondo memperkirakan kerugian riau tersebut dihitung sejak beberapa bulan terakhir.

Suwondo mengatakan dampak asap karhutla tersebut telah memicu kerugian ganda, untuk semua sektor kehidupan, ekonomi, sosial, ekologi, pertanian dan perkebunan, jasa dan lainnya.

Bencana asap terjadi tahun 2015 dengan komparasi luasan hutan dan lahan yang terbakar mencapai 500.000 hektare, sedangkan bencana asap tahun 2019 dengan hutan dan lahan terbakar sudah mencapai 300.000 hektare.

Selain kepada manusia, asap telah berdampak negatif terhadap kehidupan flora dan fauna.

Koordinator pusat studi lingkungan hidup, universitas riau suwondo menjelaskanasap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan mengandung sejumlah komposisi kimia maka udara otomatis mengalami perubahan, kadar co (karbon monoksida) semakin tinggi karena pembakaran yang makin tinggi.

Co yang terhirup makhluk hidup akan mempengaruhi sistem peredaran darah pada mahkluk hidup sehingga berkurangnya kemampuan mengikat oksigen dan co di udara bisa meracuni darah atau toksik pada darah sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. [slt]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved