Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Ekbis
BI Riau Sempurnakan Kajian Ekonomi Riau Dampak Kabut Asap

Ekbis - - Selasa, 08/10/2019 - 20:15:16 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau masih terus menyempurnakan kajian dampak kabut asap terhadap ekonomi Riau.

Bencana kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau diyakini memberikan dampak yang cukup siginifikan terhadap ekonomi daerah Riau.

Terkait hal tersebut BI Riau masih menyempurnakan kajian tentang dampaknya terhadap perekonomian.

Kepala Tim Pengembangan Ekonomi BI Riau Iskandar mengatakan, pihaknya masih menyempurnakan kajiannya, walaupun angkanya sudah dapat namun belum bisa dipublikasikan kepada publik.

Usai kajian, maka BI akan mengumumkan secara resmi hasil kajiannya agar menjadi pedoman bagi semua pihak, termasuk perencanaan kedepannya agar tidak terjadi lagi karhutla.

Tidak hanya BI Riau, sebelumnya koordinator pusat studi lingkungan hidup, universitas riau dr suwondo ms memperkirakan riau mengalami kerugian materiil sebesar Rp 50 triliun lebih akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan atau karhutla melanda daerah riau sejak beberapa bulan terakhir.

Kerugian sebesar Rp50 triliun berasal dari terganggunya aktivitas perdagangan, jasa, kuliner, perkebunan, dan kerugian waktu delay dari aktivitas penerbangan.

Dampak asap karhutla tersebut telah memicu kerugian ganda, untuk semua sektor kehidupan, ekonomi, sosial, ekologi, pertanian dan perkebunan, jasa dan lainnya.

Bencana asap yang terjadi tahun 2015 dengan komparasi luasan hutan dan lahan yang terbakar mencapai 500.000 hektare, sedangkan bencana asap tahun 2019 dengan hutan dan lahan terbakar sudah mencapai 300.000 hektare. [slt]

 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved