Jum'at, 26 April 2024
Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
 
Metropolis
Anak Sapi Berkaki Delapan Lahir di Kandang Fapertapet UIN Suska Riau

Metropolis - sumber: goriau.com - Selasa, 22/10/2019 - 14:33:32 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Seekor anak sapi berkaki delapan lahir di kandang Fakultas Pertanian dan Perternakan (Fapertapet) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Kamis (17/10/2019) malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

Penjaga kandang di Fapertapet UIN Suska Riau, Sapriyon mengatakan, bahwa anak sapi yang berumur kurang lebih lima hari tersebut masih sehat hingga saat ini.

"Alhamdulillah anak sapi berkaki delapan ini masih sehat. Kondisinya empat kaki normal dan empat kaki tambahannya berada di bagian punggung ada dua kaki dan bagian ekor ada dua kaki," kata Sapriyon saat memperlihatkan anak sapi berkaki delapan ini  di Teaching Farm Fakultas Perternakan dan Pertanian UIN Suska, Selasa, (22/10/2019).

Diakuinya, selama enam tahun bekerja sebagai penjaga kandang di peternakan UIN Suska Riau, baru kali ini ada sapi yang terlahir memiliki delapan kaki. "Ini sapi yang pertama kali, kalau sebelumnya belum pernah ada seperti ini," tambahnya.

Dikatakannya, saat ini belum bisa dipastikan apa penyebab terjadinya kelainan pada anak sapi tersebut. Sebab dalam keadaan masa kehamilan, Oyon menuturkan tidak ada yang berbeda dangan sapi pada umumnya.

Oyon menambahkan sapi yang lahir ini merupakan jenis sapi Bali, yang didatangkan dua tahun yang lalu. Ia berasumsi kelainan genetik ini disebabkan anak sapi kembar yang tidak sempurna. "Ya mungkin kembar tapi tak sempurna," pungkasnya. (grc, jan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved