Jum'at, 26 April 2024
Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan
 
Metropolis
Sekretaris Komisi IV DPRD Minta Sisa Jabatan Wako Fokus Tangani Masalah Banjir

Metropolis - - Selasa, 22/10/2019 - 20:29:13 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Masalah banjir di Pekanbaru saat ini sangat serius. Diguyur hujan lebih kurang satu jam saja, kota ini banjir dimana-mana.

Menyikapi kondisi ini, Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru Rois, SAg mengatakan, pemko melalui kepemimpinan Walikota Firdaus, MT yang masa jabatannya tinggal lebih kurang 3 tahun lagi diminta fokus dalam penanganan banjir di kota ini.

"Akhir-akhir ini masalah banjir di kota sangat banyak mendapat kritik dan meresahkan masyarakat, sehingga kerap elemen mahasiswa demo mengkritisi banjir ini, dan mempertanyakan keseriusan Pemko Pekanbaru menangani banjir," paparnya Selasa, (23/10/2019).

Dikatakan, jika Pemko serius dalam menangani banjir tersebut, tidak mustahil bisa. Menurut Rois soal anggaran tinggal dibahas bersama, dan secara teknis pembangunan banyak aparatur di Pemko pakar dalam merancang pembuangan air apakah itu drainase, penanganan anak sungai dan box culvert.

"Yang perlu itu political will pemerintah dalam penanganan banjir ini. Sekarang berapa anggaran untuk perbaikan drainase dan untuk normalisasi anak sungai dalam APBD 2019 dan APBD 2020," katanya mempertanyakan.

Pembangunan dan pembenahan drainase memang tidak bisa secara seporadis, karena dikaui sangat panjang dan di lapangan penanganannya tentu tidak semudah dibayangkan. Akan tetapi bisa dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Selain itu kata Rois lagi, perlu juga menghidupkan kembali anak-anak sungai. jika saja anak-anak sungai yang ada di Pekanbaru ditangani lagi, itu juga akan dapat mengurangi maslah banjir di kota ini.

Menurut Rois, dari data yang diperoleh, Pekanbaru sejak dulu memiliki banyak anak sungai. Namun, saat ini hanya beberapa anak sungai saja yang dinekal luas, dan diindikasi satu per satu mulai menyempit, bergeser dan tidak berfungsi secara eksis mengatasi banjir di kota ini ketika musim hujan. Hal ini antara lain akibat dampak dari berbagai pembangunan.
  
Dari data diperoleh katanya ada 34 anak Sungai yang berada di wilayah kota Pekanbaru, ini yakni Sungai Siak, Sail, (Sail 1-Sail V), Sungai Senapelan (Senapelan I-II), Sungai Limau, Sago, Air Hitam, Labuay, Umban Sari, Sungai Rumbai, Sungai Tarai, Sungai Teleju, Sibam, Pengambang, anak Sungai Kampar, Sungai Kp Dalam, Sungai Karya Baru, Bencah Luas, Sungai Tj Rhu, Sungai Ukai, Kelulut, Sungai Sibalusus, Sungai Pembantuan, Sungai Tenayan, Sungai Pasir, Sungai Meranti, Sawo Mati, Sungai Takuana. 
    
Masyarakat tidak tahu lagi nama-nama anak sungai itu dan dimana posisinya.
  
Dikatakan, pesatnya pembangunan ini perlu diiringi dengan penataan yang baik, terutama resapan untuk resapan air pengendalian banjir yang menjadi masalah saat ini.

Seperti Sungai Sail, menghindari dampak buruk dari akibat berbagai pembangunan di wilayah dilewati anak sungai sepanjang sekitar 25 km itu, selain normalisasi juga perlu dijaga dari erosi. "Jangan sampai Pekanbaru ini satu ketika digelari kota 'banjir bandang', kalau kota 'berkuah' sudah lama," katanya.
 
Terus Dibenahi

Sementara itu sebelumnya, Kadis PUPR Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, masih banyak anak sungai itu eksis. "Tidak ada yang tertimbun, cuma ada dintara anak sungai itu sedikit bergeser," katanya.

Salah satu solusi dilakukan untuk memungsikan ini, dibangun box culvert penghubung saluran air ke anak sungai dari pemukiman. Sebab, kalau hanya dilalukan normaisasi, sementara drainase dan box culvert tidak tersedia dengan baik juga akan menyebabkan masalah genangan.

Bahkan, Indra Pomi kerap menyampaikan, jika pihaknya tetap terus berusaha menangani titik banjir atau genangan. Menurutnya, banjir di Pekanbaru cepat surut, jika hujan berhenti dan tak lama berselang, titik genangan itu mengering.

Sementara Walikota Pekanbaru dalam berbagai kesempatan mengatakan, penanganan banjir ini katanya juga perlu sinergi antara daerah kabupaten perbatasan dan provinsi, terutama di perbatasan dengan anak sungai antara Kota Pekanbaru dan kabupaten kota perbatasan. (chr)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved