Jum'at, 26 April 2024
Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
 
Metropolis
Berakhir 31 Oktober, Status Siaga Darurat Karhutla Riau Kemungkinan tidak Diperpanjang

Metropolis - - Jumat, 25/10/2019 - 12:36:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Provinsi Riau menyatakan masa status siaga darurat karhutla Riau akan berakhir 31 oktober 2019. Kemungkinan status siaga tidak akan diperpanjang.

Ini sehubungan dengan beralihnya musim dari kemarau ke musim penghujan.
Hal tersebut ditegaskan wakil komandan satgas (Wadansatgas) Karhutla Riau, Edwar Sanger saat diskusi alumni berinovasi Satgas siaga bencana Bakti unri untuk negeri di Kedai Kopi Joom Jalan Adi Sucipto, Pekanbaru.

Menurutnya, status siaga darurat karhutla riau ditetapkan sejak 19 Februari 2019, masa siaga darurat karhutlaRriau akan berakhir 31 Oktober tahun ini.

Dari laporan BMKG menyatakan beberapa hari terakhir Riau nihil titik panas, berarti tidak adanya indikasi karhutla, berbeda dengan jambi dan sumatra selatan, karhutla Riau sudah dapat dikendalikan.

Meski begitu, Edwar meminta seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menjaga kondisi tersebut agar karhutla dan kabut asap tidak terulang lagi.

 
Karena kondisi riau relatif kondusif kata Edwar, helikopter bantuan badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) secara bertahap mulai ditarik dari Riau.

Kini tinggal dua heli bantuan yang masih siaga di Riau, rencananya heli tersebut bertahan hingga masa status siaga darurat karhutla Riau berakhir akhir Oktober ini.

Saat diskusi, Ketua Pusat studi lingkungan hidup Unri, Suwondo dan perekayasa ahli Madya BPPT Sofyan Hadi juga menjadi nasa sumber didampingi Ketua Ika Faperika Unri Baikal dengan Modertor Khairul Amri. [slt]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved