Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Pendidikan
Kadisdik Pekanbaru Sesalkan Bully pada Pelajar SMP: Kita Sudah Turunkan Tim

Pendidikan - - Jumat, 08/11/2019 - 17:13:48 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru-  Kadisdik Pekanbaru H Abdul Jamal MPd, menyesalkan kasus bully (perundungan) kalangan pelajar SMP Pekanbaru.

Apalagi korban bully ini dirawat di rumah sakit, korban mengalami patah tulang hidung dan dioperasi.

Terkait kasus bully tersebut, pihak disdik juga sudah menurunkan tim menindaklanjuti masalah ini terdiri dari Kabid SMP dengan Kasi Kesiswaan SMP untuk klarifikasi. Dan Kepsek juga menjenguk ke rumah sakit.

Jamal menagaskan, pasti sekolah tidak mengajarkan kekerasan baik sesama murid, antara guru dengan murid maupun murid dengan guru.

Untuk itulah katanya perlu pendidikan karakter dan program sekolah ramah anak dan program sekolah sahabat keluarga. "Ini untuk membentuk prilaku siswa yg baik dan terjadi komunikasi yang harmonis antara siswa dengan sekolah dan orang tua," katanya.

Mengantisipasi persoalan ini, disdik meningkatkan kerjasama dengan instansi lain, termasuk dengan kepolisian, komisi perlindungan anak dan dinas pemberdayaan dan perlindungan anak untuk memberikan pembejaran prilaku yang baik dan anti kekerasan serta hoaks.

Selain itu, Disdik katanya akan mengatifkan peran wali kelas dan guru BK dalam menampung curhatan siswa.

Seperti diberitakan seorang pelajar SMP di Pekanbaru diduga menjadi korban bully (perundungan).

Dan korban dikabarkan harus menjalani menjalani operasi di rumah sakit.

Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda dikonfrimasi media, menyebutkan jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru bersama unit perlindungan perempuan dan anak tengah menyelidiki aksi perundungan tersebut.

"Kita ada terima laporan. Saat ini tengah diselidiki Satreskrim Polresta Pekanbaru," ujar Budhia, Jumat (8/11/2019).

Laporan itu dari keluarga korban perundungan masuk pada Rabu, 6 November 2019.

Kasus perundungan inipun sempat viral di media sosial (Medsos). Kasus bully itu terungkap setelah adanya postingan pada Facebook yang diunggah akun Rani Chambas, Kamis (7/11/2019) jam 10.31 WIB.

Lewat postingannya itu, Rani menjelaskan kasus bullying yang dialami seorang siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Kota Pekanbaru. Herannya korban sendiri dibully di dalam kelas. Bahkan, dia sebut seorang guru ada di kelas yang sama.

Guru dituding bermain ponsel seakan cuek dengan keributan siswanya, hingga membully korban. Kini korban dirawat di salah rumah sakit swasta Pekanbaru, setelah dioperasi akibat luka di kepala dan patah tulang hidung. (prt, Jan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved