Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Pendidikan
Pemerintah Rusia Alokasikan Rp373 Miliar Bikin Wikipedia Tandingan

Pendidikan - - Sabtu, 09/11/2019 - 21:58:16 WIB

SULUHRIAU– Pemerintah Rusia sepakat untuk membuat kamus online tandingan Wikipedia. Tak tanggung-tanggung, negeri Beruang Putih itu mengalokasikan dananya sebesar Rp373 miliar (1,7 miliar rubel) yang diambil dari anggaran 2020-2021 milik Kementerian Telekomunikasi, Pembangunan Digital dan Media Massa.

Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa kamus online Rusia dinilai akan menyajikan "informasi andal" tentang Rusia sehingga dapat mengganti peran Wikipedia.

"Lebih baik menggantinya dengan ensiklopedia Rusia baru dan besar dalam bentuk elektronik. Ini akan menjadi informasi yang andal dalam bentuk yang modern dan bagus," kata dia, seperti dikutip dari situs Deutsch Welle, Jumat, 8 November 2019.

Pernyataan Putin ini muncul satu minggu setelah Rusia memberlakukan Undang-Undang Internet Berdaulat yang memungkinkan pihak berwenang untuk memutuskan pengguna internet di negara yang dahulu bernama Uni Soviet itu dari jaringan global.

Pada September lalu, Kementerian Pembangunan Digital, Telekomunikasi dan Media Massa telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk membuat ensiklopedia Rusia online.

Pada kesempatan terpisah, lembaga swadaya masyarakat, Reporter Tanpa Batas (RSF), mengkritik RUU baru ini karena dinilai melanggar standar hak asasi manusia termasuk di dalamnya, yaitu kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.

"Undang-undang ini menciptakan kondisi bagi otoritas Rusia untuk mengisolasi mereka dari beberapa bagian internet. Di masa depan mereka berpotensi menutup akses penyedia internet tertentu di seluruh Rusia," demikian keterangan resmi RSF.

Melalui cara seperti itu, lanjut RSF, pemerintah Rusia berharap dapat memblokir konten dan platform terlarang dengan lebih efektif daripada sebelumnya. Rusia berada di urutan 149 dari total 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia, versi RSF.

Semakin rendah urutannya, maka kebebasan pers di suatu negara dianggap kian memprihatinkan. Selain Rusia, Turki juga pernah bermasalah dengan Wikipedia. Pada April 2017, Turki membekukan akses Wikipedia di negaranya.

Ketika itu, Turki menuduh Wikipedia telah menjadi bagian dari "kampanye kotor" melawan Turki, setelah situs ini menolak menghapus konten yang diduga menggambarkan Turki sebagai negara yang mendukung kelompok teroris ISIS.

Namun, pada pertengahan September lalu, pengadilan tertinggi di Turki mengatakan akan mempertimbangkan banding yang diajukan Wikipedia untuk mengakhiri pemblokiran tersebut.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved