Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Daerah
Gelar Diskusi Kebangsaan, IPNU Riau Deklarasi Tolak Radikalisme

Daerah - - Selasa, 26/11/2019 - 18:51:48 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Riau melaksanakan Diskusi Kebangsaan Pelajar Riau dalam rangka menyambut Pilkada Serentak Tahun 2020 di Ball Room Hotel Evo Pekanbaru Selasa, (26/11/2019).

Ketua IPNU Riau Saddam Orbusti Ritonga dalam sambutannya, menyampaikan pemilu 2019 yang lalu menjadi alasan mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan.

"Kita berkaca, kita belajar dari momen-momen politik beberapa waktu kebalakang. Perpecahan diantara kita sesama putra-putri bangsa yang hanya diakibatkan perbedaan pilihan politik tidak boleh terjadi lagi," kata saddam.

"Perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah keniscayaan, namun perpecahan karena perbedaan itu merupakan hal bodoh. Itu tidak boleh terjadi," tambah saddam.

Diskusi Kebangsaan Pelajar Riau ini menghadirkan dua narasumber yakni Dr. H. Panca Setyo Prihatin seorang pakar politik dan Hasan, M.Si yang merupakan salah satu komisioner Bawaslu Riau.

Panca yang merupakan akademisi UIR menyampaikan beberapa hal penting, salah satunya adalah tentang esensi pelaksanaan pilkada dan sejarah kebangsaan indonesia.

"Saya buka pembicaraan saya ini dengan sedikit menggugah sejarah. Bagaimana dulu kita atas dasar perbedaan suku, agama, ras kita bersatu menyatakan komitmen kebangsaan kita melalui sumpah Pemuda," kata Panca.

"Oleh karena itu benar apa yg disampaikan Saddam tadi, perbedaan jangan malah menjadi sumber perpecahan, tapi harus menjadi kekuatan persatuan. Esensinya pilkada ini adalah untuk mendapatkan pemimpin daerah yang bisa memberikan kebaikan," tambahnya.

Disamping itu, Hasan yang merupakan Komisioner Bawaslu Riau juga banyak menyinggung permasalahan politik identitas yang kerap terjadi di dalam momentum-momentum politik kita.

"Rekan-rekan, sahabat-sahabat semua saya tahu kita semua adalah mahasiswa yang independen. Maka jadilah sebagai agen perubahan untuk melawan politik-politik yang dikampanyekan secara negatif," katanya.

"Apalagi kampanye negatif seperti SARA, ujaran kebencian, hoax dll itu dilarang berdasarkan UU Pilkada kita," tambah hasan.

Diakhir acara, Saddam yang merupakan ketua IPNU Riau mengajak semua peserta untuk mendeklarasikan komitmen kebangsaan para Pelajar Mahasiswa Riau.

"Kami Pelajar Mahasiswa Riau Siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berbhinika tunggal ika.

Kami Pelajar Mahasiswa Riau Menolak segala bentuk radikalisme yang berawal dari ujaran kebencian, provokasi, berita hoax dan isu SARA, serta lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan demi menjaga kondusifitas masyarakat demi terselenggaranya Pilkada serentak 2020 yang aman, damai dan bermartabat di Propinsi Riau," ucap Saddam diikuti seluruh peserta. [rls]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved