Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Sosial Budaya
Polda Riau Gandeng Pakar dari UNRI dan UIN Suska Diskusikan Prediksi Karhutla 2020

Sosial Budaya - - Jumat, 14/02/2020 - 21:26:34 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Polda Riau  menggandeng pihak perguruan tinggi (PT) yakni Universitas Riau (Unri) dan Universitas Islam Negari Sultan (UIN) Syarif Kasim Riau dan stakeholder membahas prediksi titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam sebuah diskusi dilaksanakan di ruang Tribrata Polda Riau Jumat (14/2/2020) pagi.

Selain perwakilan dari UIN Suska dan UNRI, Diskusi ini juga diikuti oleh sekitar 25 orang pakar di bidang masing-masing seperti dari dari BMKG, BPS, Karo AAKK UIN Suska Riau, Kepala PTIPD, Pejabat Utama Polda Riau beserta beberapa stakeholder terkait yang selalu concern dengan masalah Karhutla Riau.

Dalam kesempatan itu, Marzuki selaku perwakilan BMKG memaparkan, bahwa kondisi cuaca di Provinsi Riau di angka 97 ke bawah, hal itu menunjukan indikasi rawan karhutla.

Karena itu BMKG membuat peta rawan kebakaran hutan dan lahan.”Pada tahun ini kami memprediksi musim kemarau masih dalam kapasitas normal," katanya.

Puncak musim kemarau di Riau terjadi di bulan juli dan Agustus, bulan september masuk ke  musim peralihan. Curah hujan yang tinggi di Provinsi Riau terjadi di wilayah Riau bagian barat seperti di Rohul dan Kampar” ujar Marzuki.

Ia juga mengatakan, bahwa BMKG sangat tertarik dengan aplikasi dashboard lancang kuning karena cukup update dan banyak informasi tersedia tentang karhutla.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Sinta Haryati Silvana dari Pusat Studi Bencana UNRI mengatakan, pihaknya  mengapresiasi aplikasi dashboard Lancang Kuning, mengingat sistemnya yang sangat bagus dalam penanganan emergency.

“Saya juga berharap agar aplikasi dasboard Lancang Kuning dapat di kolaborasi dengan prediksi yang sudah disampaikan oleh para peneliti. Sehingga aplikasi ini menjadi lebih kaya dengan data dan dapat memprediksi dengan lebih akurat” ujar Sinta.

Di bagian akhir diskusi, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan, Polda Riau telah menggagas acara bertajuk SJR (Sumatera Jungle Run) pada tanggal 11 April 2020 nanti.

Event ini merupakan lomba lari yang mengambil rute wilayah Hutan di Riau. Dengan event ini  kita bisa melihat hasil dari upaya kita dalam penanganan karhutla pada musim kemarau pertama, karena event SRJ tidak bisa dilaksanakan apabila banyak terjadi karhutla.

Dikatakan Agung, Aplikasi Lancang Kuning bukan hanya untuk Polda Riau namun untuk masyarakat Riau, tempat menampung saran, ide dan tindakan. Kolaborasi dengan semua pihak, seperti yang disampaikan juga oleh rektor dan peneliti, menjadi hal yang penting. Agung juga berharap semoga semua stakeholder termasuk masyarakat Riau menemukan formula yang tepat untuk membuat pekerjaan cegah Karhutla ini bisa selesai dengan baik.

“Diskusi ini adalah kolaborasi pertama kita. Dan kita harapkan ke depan, berlkanjut dengan formulasi yang sudah kita diskusikan hari ini. Kami mempersilahkan relawan dan pusat studi bencana untuk menggunakan aplikasi ini dalam studinya di Universitas” ujar Agung sambil menutup sesi diskusinya. [rls]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved